Mengenal Sosok Kritis dan Aktivis 98, Adian Yunus Yusak Napitupulu
Adian Yunus Yusak Napitupulu (lahir di Manado, 9 Januari 1971) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) sejak 2014. Saat ini, ia duduk di Komisi V DPR RI periode 2024–2029, komisi yang membidangi infrastruktur, transportasi, pembangunan desa, mitigasi bencana, dan pencarian serta pertolongan.
Adian dikenal luas bukan hanya karena posisinya di parlemen, tetapi juga karena keberaniannya menyuarakan kepentingan rakyat kecil. Ia tampil sebagai figur yang tak segan melawan arus dan kerap menjadi suara bagi kelompok yang termarjinalkan.
Latar Belakang dan Karier Politik
Adian mulai dikenal publik sejak aktif sebagai aktivis mahasiswa. Semangat perjuangannya lahir dari kondisi sosial yang timpang, ketidakadilan struktural, dan dorongan untuk melawan kekuasaan yang sewenang-wenang. Ia tidak hanya berbicara di ruang diskusi, tetapi juga terjun langsung ke jalan dalam berbagai aksi sosial.
Ketika kemudian terpilih sebagai anggota DPR RI pada 2014, banyak yang mempertanyakan apakah Adian akan kehilangan idealismenya. Namun, selama lebih dari satu dekade, ia menunjukkan konsistensi sikap, tetap menyuarakan kritik tajam terhadap ketidakadilan yang dialami rakyat kecil.
Peran Penting di Komisi V DPR RI
Sebagai anggota Komisi V DPR RI, Adian menangani isu-isu besar seperti pembangunan infrastruktur, transportasi, hingga mitigasi bencana. Mitra kerja yang dihadapinya mencakup kementerian-kementerian penting, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, BMKG, serta Basarnas.
Namun bagi Adian, persoalan ini bukan hanya soal proyek dan anggaran. Ia memandang lebih jauh: siapa yang terdampak, siapa yang diuntungkan, dan siapa yang justru dilupakan dalam proses pembangunan. Pandangan kritis ini menjadikannya salah satu anggota DPR yang vokal dalam menyuarakan kepentingan masyarakat lapisan bawah.
Perjuangan untuk Pengemudi Ojek Online
Salah satu isu yang paling konsisten diperjuangkan Adian adalah kesejahteraan pengemudi transportasi online. Dalam pandangannya, sektor transportasi online telah beroperasi lebih dari 15 tahun tanpa regulasi yang memadai, sehingga terjadi pelanggaran hukum secara terbuka.
Adian menyatakan secara langsung dalam forum resmi di DPR:
“Mereka enggak minta rumah dinas, mobil dinas, atau gaji besar. Mereka hanya ingin anak-anaknya bisa sekolah dan keluarganya hidup layak. Itu permintaan paling manusiawi, tapi negara belum bisa memenuhinya.”
Selain itu, ia mempertanyakan klaim perusahaan aplikator seperti Gojek dan Grab yang menyebut diri mereka pencipta lapangan kerja baru. Menurut Adian, jauh sebelum aplikasi itu hadir, sudah ada pengemudi ojek pangkalan yang melayani masyarakat. Ia menilai yang terjadi hanyalah peralihan bentuk kerja, bukan penciptaan lapangan kerja baru.
Adian juga menyoroti transparansi pemotongan dana kesejahteraan sebesar 5 persen dari pendapatan driver. Ia mempertanyakan bagaimana dana itu dikelola dan apakah manfaatnya benar-benar dirasakan oleh para pengemudi. Dalam salah satu rapat, ia mengecam pembatalan mendadak Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi V dan perwakilan driver ojol, yang ia duga sebagai bentuk intervensi dari pihak berkepentingan.
(Sumber utama: pernyataan langsung Adian Napitupulu dalam rapat resmi DPR RI, Mei 2025)
Gaya Politik: Blak-blakan, Tegas, dan Kritis
Adian Napitupulu dikenal dengan gaya politiknya yang blak-blakan dan tegas. Ia jarang berbicara menggunakan bahasa diplomatis yang sering dipakai politisi lain. Sebaliknya, ia lebih suka berbicara langsung ke pokok masalah, menyebut persoalan sebagaimana adanya, dan menuntut perubahan tanpa ragu.
Pendekatan ini membuatnya kerap menjadi figur kontroversial di mata sebagian kalangan elite, tetapi di saat yang sama, ia juga dicintai oleh kelompok masyarakat yang merasa suaranya tak pernah terdengar di pusat kekuasaan.
Kehadiran di Media Sosial
Di era digital, Adian memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram, untuk berkomunikasi langsung dengan publik. Ia menggunakan platform ini sebagai sarana untuk menyampaikan aktivitas, pandangan politik, dan isu-isu yang ia perjuangkan. Media sosial juga menjadi saluran bagi Adian untuk menjaga komunikasi dua arah dengan para pendukungnya, sekaligus membangun narasi tandingan terhadap isu-isu yang kerap dimonopoli media arus utama.
Suara Rakyat di Parlemen
Adian Napitupulu bukan hanya seorang politisi, tetapi juga simbol perlawanan terhadap ketimpangan, pelanggaran hak, dan ketidakadilan yang sering luput dari perhatian pembuat kebijakan. Keberaniannya dalam mengkritik, meskipun menghadapi risiko tekanan politik, menjadi salah satu kekuatan utamanya.
Di tengah dinamika politik Indonesia yang sering kali dipenuhi kompromi, sosok seperti Adian tetap penting. Ia hadir sebagai pengingat bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga alat untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
(*)