• 16 Jul, 2025

Apa Itu Wallet Drainer? Ancaman Tersembunyi yang Bisa Menguras Aset Kripto Anda

Apa Itu Wallet Drainer? Ancaman Tersembunyi yang Bisa Menguras Aset Kripto Anda

Wallet drainer adalah ancaman serius dalam dunia kripto yang dapat menguras dompet digital Anda hanya dengan satu klik. Kenali cara kerja, modus, dan tips menghindarinya sebelum terlambat.

Bali - Aset kripto yang dikenal dengan sistem keamanannya yang terdesentralisasi ternyata tidak kebal terhadap ancaman siber. Salah satu bentuk serangan paling berbahaya saat ini adalah wallet drainer—program jahat yang mampu menguras isi dompet digital hanya dalam hitungan detik. Di balik kemudahan transaksi blockchain, tersimpan celah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan tanpa harus membobol sistem secara langsung.

Wallet drainer bekerja secara diam-diam, memanfaatkan kelengahan pengguna. Modusnya sederhana: korban diarahkan ke situs atau tautan yang tampak sah, lalu diminta untuk menghubungkan dompet kripto mereka. Tanpa disadari, saat tombol “Connect Wallet” ditekan, pengguna justru memberikan izin penuh kepada pihak ketiga untuk mengakses dan memindahkan aset mereka. Inilah yang menjadikan wallet drainer sangat efektif dan berbahaya.

Jenis serangan ini banyak terjadi melalui tautan phishing yang tersebar di media sosial, forum komunitas, atau bahkan iklan berbayar. Begitu pengguna terjebak dan memberikan otorisasi, wallet drainer segera menjalankan aksinya. Tak perlu konfirmasi ulang atau intervensi manual—seluruh proses berjalan otomatis berdasarkan izin yang sudah diberikan.

Wallet drainer diklasifikasikan sebagai malware yang secara khusus dirancang untuk mengeksploitasi sistem otorisasi transaksi di dompet kripto. Setelah mendapat akses, ia akan memindahkan aset ke dompet milik pelaku dengan cara yang sah secara teknis, namun jelas melanggar secara etis dan hukum. Karena transaksi di blockchain bersifat permanen dan tak dapat dibatalkan, aset yang telah berpindah nyaris mustahil untuk dikembalikan.

Sepanjang tahun 2023, kerugian akibat wallet drainer dilaporkan mencapai US5 juta. Angka ini menunjukkan betapa masifnya dampak serangan ini terhadap ekosistem kripto global. Dalam banyak kasus, para korban adalah pengguna yang cukup melek teknologi, namun tidak menyadari bahaya di balik tampilan antarmuka yang tampaknya aman.

Yang lebih mengkhawatirkan, beberapa wallet drainer bahkan bisa mulai aktif hanya dengan kunjungan ke situs tertentu—tanpa harus mengklik apa pun. Mekanismenya didasarkan pada permintaan otorisasi yang tertanam dalam kode situs. Ini memperkuat pentingnya memverifikasi dengan saksama setiap situs dan permintaan koneksi yang muncul saat menggunakan dompet digital.

Langkah pencegahan menjadi sangat krusial. Pengguna disarankan untuk selalu memeriksa detail izin transaksi sebelum menyetujuinya, membatasi akses hanya untuk kebutuhan spesifik, serta menghindari menghubungkan dompet ke situs atau aplikasi yang belum diverifikasi. Beberapa dompet juga menyediakan fitur untuk mengelola dan mencabut izin akses sebelumnya secara manual—fitur ini sebaiknya dimanfaatkan secara rutin.

Ekosistem kripto terus berkembang, namun begitu pula dengan ancamannya. Wallet drainer hanyalah satu contoh dari bagaimana inovasi bisa disalahgunakan. Dalam dunia yang kian terhubung, keamanan bukan hanya tanggung jawab penyedia teknologi, tetapi juga pengguna. Dengan kewaspadaan dan literasi digital yang memadai, risiko bisa ditekan, dan dompet kripto tetap aman di tangan yang berhak. *

Redaksi MGN

Redaksi MGN

Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.