Menjaga Kesehatan Otak: Makanan sebagai Kunci Ingatan yang Tajam
Jaga kesehatan otak dengan makanan bernutrisi! Konsumsi ikan, sayuran, dan buah beri untuk daya ingat yang tajam.
Penderita darah tinggi wajib tahu! Ini 5 jenis olahraga yang sebaiknya dihindari karena bisa memicu lonjakan tekanan darah dan gangguan jantung.
Jakarta - Bagi sebagian orang, olahraga adalah cara untuk menyegarkan tubuh dan pikiran. Namun, bagi penderita hipertensi, aktivitas fisik tertentu justru bisa menjadi pemicu bahaya serius. Tekanan darah tinggi bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele—ia menuntut penyesuaian gaya hidup, termasuk dalam memilih jenis olahraga yang aman.
Menurut dr. Vito A. Damay, SpJP(K), M.Kes, FIHA, FICA, olahraga memang penting untuk penderita hipertensi, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Aktivitas yang terlalu berat atau intens dapat memicu lonjakan tekanan darah yang membahayakan sistem kardiovaskular.
Berikut adalah lima jenis olahraga yang sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi karena dinilai dapat meningkatkan risiko komplikasi serius.
Lari cepat atau sprint tergolong sebagai olahraga dengan intensitas tinggi. Aktivitas ini memicu kerja jantung secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah naik secara signifikan. Lonjakan tekanan darah yang drastis bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, terutama jika tidak diawali dengan pemanasan yang cukup.
Terjun payung, menyelam, atau bungee jumping memberikan sensasi adrenalin tinggi. Namun, bagi penderita hipertensi, lonjakan adrenalin dapat menyebabkan respons stres akut yang berbahaya. Perubahan tekanan udara dan tekanan psikologis turut memperparah kondisi, hingga memicu krisis hipertensi.
Latihan jenis HIIT melibatkan lonjakan intensitas dalam waktu singkat, yang bisa menyebabkan tekanan darah melonjak secara mendadak. Menurut American Heart Association, penderita hipertensi perlu menghindari jenis olahraga yang menuntut denyut jantung ekstrem dalam waktu singkat karena berisiko terhadap kestabilan tekanan darah.
Angkat beban berat sering kali melibatkan manuver Valsava—yaitu menahan napas saat mengejan—yang dapat meningkatkan tekanan intratorakal dan memicu lonjakan tekanan darah. Dr. Vito menjelaskan bahwa beban berat dapat memperberat kerja jantung secara signifikan, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan medis.
Squash termasuk olahraga dengan gerakan cepat dan tidak beraturan yang memaksa tubuh merespons dengan kecepatan tinggi. Kombinasi beban kardiovaskular dan intensitas fisik yang tinggi menjadikan olahraga ini berisiko untuk penderita hipertensi, terutama jika dilakukan tanpa kondisi tubuh yang terlatih.
Meski ada beberapa larangan, penderita hipertensi tetap dianjurkan untuk berolahraga. Aktivitas fisik intensitas ringan hingga sedang seperti jalan kaki, berenang, bersepeda santai, yoga, atau tai chi terbukti mampu membantu menurunkan tekanan darah secara bertahap.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, olahraga ringan yang dilakukan secara teratur 30 menit per hari, 5 kali seminggu, mampu menurunkan tekanan darah sistolik hingga 5–7 mmHg.
Namun demikian, sebelum memulai program latihan, penderita hipertensi wajib berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis dan intensitas olahraga yang sesuai dengan kondisi medis masing-masing.
Olahraga tetap penting bagi penderita hipertensi, tetapi pemilihannya harus tepat. Hindari lima olahraga berisiko yang dapat memicu lonjakan tekanan darah. Pilih aktivitas yang menenangkan, stabil, dan dilakukan secara konsisten demi menjaga kesehatan jantung dan kualitas hidup jangka panjang.
(*)
Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.
Jaga kesehatan otak dengan makanan bernutrisi! Konsumsi ikan, sayuran, dan buah beri untuk daya ingat yang tajam.
Hati-hati dengan apa yang Anda minum! Soda, jus manis, dan kopi berlebih bisa meningkatkan risiko stroke tanpa disadari.
Tips sahur sehat agar kenyang lebih lama dan bertenaga seharian! Pilih makanan tepat untuk puasa tanpa lemas.