• 22 Jun, 2025

Benarkah Karakter Pria Pendiam: Tulus, Setia, dan Bertanggung Jawab dalam Hubungan?

Benarkah Karakter Pria Pendiam: Tulus, Setia, dan Bertanggung Jawab dalam Hubungan?

Temukan karakter pria pendiam yang jujur, penyayang, dan penuh tanggung jawab dalam hubungan, berdasarkan pandangan para ahli psikologi.

Bekasi, Jawa Barat - Dalam dunia yang semakin riuh oleh pencitraan dan kata-kata manis, pria pendiam kerap luput dari sorotan. Mereka tidak banyak bicara, jarang mengumbar janji, dan kadang disalahpahami sebagai pribadi yang dingin atau tidak tertarik. Namun, di balik sikap tenang itu, ada kedalaman karakter yang layak dikenali dan dihargai.

Psikolog relasi Daniel Wendler menyatakan bahwa pria pendiam umumnya adalah pendengar yang baik. “They tend to be loyal, reliable, and good listeners,” ujarnya. Kalimat sederhana ini membuka tabir bahwa diam bukan berarti tidak peduli, justru sering kali mencerminkan empati dan keinginan untuk benar-benar memahami.

Hal senada diungkap oleh Dr. Sophia Dembling, penulis buku The Introvert’s Way, bahwa pria pendiam menunjukkan kasih sayang bukan melalui kata-kata, melainkan tindakan. “Introverts may show affection through actions rather than words,” ungkapnya. Ini menjelaskan mengapa pria pendiam sering dianggap tidak romantis, padahal mereka memperhatikan detail kecil yang kadang tak terlihat.

Kesan cuek pun sering melekat pada mereka. Namun menurut terapis hubungan Michael Garry, “Quiet men are often kind, sensitive, and emotionally aware.” Mereka memiliki sisi penyayang yang dalam, hanya saja tidak ditampilkan secara terbuka. Perhatian dan kasih sayang mereka bukan sekadar basa-basi, melainkan sesuatu yang tulus dan bertahan lama.

Dalam hal tanggung jawab, pria pendiam tak kalah menonjol. Dr. David Keirsey, pengembang teori temperamen Keirsey, mengklasifikasikan tipe-tipe seperti ISTJ sebagai pribadi yang sangat bertanggung jawab dan berdedikasi. “They value tradition, loyalty, and responsibility.” Ini menjelaskan mengapa mereka sering menunjukkan upaya maksimal dalam hal-hal yang dianggap penting, termasuk dalam hubungan.

Soal komunikasi, pria pendiam cenderung berbicara seperlunya. Susan Cain, penulis Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking, menjelaskan bahwa introver lebih menyukai komunikasi yang bermakna daripada percakapan ringan. “Introverts prefer meaningful conversations over small talk.” Inilah sebabnya mereka tampak selektif dalam berbicara, namun sekaligus jujur dan apa adanya.

Ketika sudah merasa nyaman, pria pendiam justru bisa menjadi pasangan yang sangat harmonis. Wendler menyebutkan, “When they open up, they are incredibly warm and emotionally intelligent.” Proses membuka diri itu memang memakan waktu, tetapi hasilnya adalah hubungan yang stabil dan dalam.

Mereka juga terkenal karena kejujuran. Menurut Dr. Jonathan Cheek, seorang profesor psikologi kepribadian, “Quiet people are less likely to lie because they value integrity.” Sikap jujur ini menjadikan mereka bisa dipercaya dalam hubungan jangka panjang. Mereka tidak suka pencitraan dan lebih memilih menjadi diri sendiri.

Tak kalah penting, pria pendiam juga dikenal sebagai sosok yang pengertian dan setia. Dalam analisis relasi jangka panjangnya, Garry menyimpulkan, “Shy guys often make the most committed and thoughtful partners.” Mereka menghargai kedekatan emosional dan cenderung menjaga hubungan dengan penuh loyalitas.

Melalui paparan para ahli ini, dapat disimpulkan bahwa menjadi pendiam bukanlah kelemahan, melainkan bentuk kekuatan yang tenang. Pria pendiam adalah cerminan nilai-nilai klasik yang sering terlupakan: ketulusan, kesetiaan, dan tanggung jawab. Dalam dunia yang penuh suara, mereka hadir sebagai jeda yang menenangkan.

(*)

Redaksi MGN

Redaksi MGN

Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.