Sosok Politisi Muda, Budisatrio Djiwandono Keponakan Prabowo
Budisatrio Djiwandono adalah seorang politisi muda Indonesia yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sejak tahun 2017. Ia berasal dari keluarga besar Djojohadikusumo, salah satu trah politik dan ekonomi terkemuka di Indonesia. Dikenal sebagai keponakan dari Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Budisatrio menapaki karier politik dengan pendekatan yang sistematis, profesional, dan berorientasi jangka panjang. Kombinasi latar belakang keluarga, pendidikan internasional, serta pengalaman di dunia bisnis dan olahraga menjadikannya sosok multitalenta yang semakin diperhitungkan dalam konstelasi politik nasional.
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Budisatrio lahir di Jakarta pada tanggal 25 September 1981 dari pasangan J. Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Djojohadikusumo. Ayahnya, Soedradjad, adalah seorang ekonom senior yang pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 1993 hingga 1998, sebuah masa yang penuh dinamika menjelang krisis moneter Asia. Ibunya, Biantiningsih, adalah kakak kandung Prabowo Subianto, yang merupakan tokoh sentral dalam perpolitikan Indonesia pascareformasi. Keluarga ini memiliki akar yang kuat dalam dunia kebijakan publik dan keuangan, serta dikenal menjunjung tinggi etos kerja, nasionalisme, dan pendidikan.
Sejak dini, Budisatrio mendapatkan akses terhadap pendidikan kelas dunia. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Santa Theresia, lalu melanjutkan ke Sekolah Pelita Harapan—institusi pendidikan yang berbasis nilai Kristen dan pembelajaran global. Ia kemudian dikirim ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan menengah di Berkshire School, Massachusetts, sebuah sekolah independen yang dikenal menekankan pada kepemimpinan dan karakter.
Pendidikan tingginya dilanjutkan di Clark University, Worcester, Massachusetts, di mana ia memperoleh gelar Sarjana (Bachelor of Arts) di bidang Pemerintahan dan Hubungan Internasional pada tahun 2004. Pilihan jurusan tersebut menunjukkan ketertarikan awal Budisatrio terhadap dinamika politik global dan peran kebijakan luar negeri dalam pembangunan bangsa. Pendidikan ini juga membekalinya dengan wawasan teoritis dan analitis yang kelak menjadi fondasi penting dalam karier politik dan legislatifnya.
Karier di Dunia Bisnis
Sebelum terjun ke dunia politik, Budisatrio membangun rekam jejak profesional di sektor swasta, khususnya di bidang energi dan industri pulp dan kertas. Ia menduduki berbagai posisi strategis di perusahaan-perusahaan milik keluarga dan afiliasi bisnis nasional.
Beberapa jabatan penting yang pernah diembannya antara lain Komisaris Utama PT Karunia Tidar Abadi, Direktur PT Kertas Nusantara—perusahaan pengolahan pulp dan kertas yang memiliki skala operasi besar di Kalimantan Timur—serta Direktur PT Nusantara Pandu Energi, yang fokus pada pengembangan energi berkelanjutan dan ketahanan energi nasional. Ia juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Nusantara Energy dan Komisaris PT Satrio Putra Tidar.
Pengalaman tersebut membuat Budisatrio terbiasa menangani isu-isu teknis dan manajerial, serta memahami pentingnya tata kelola perusahaan, kebijakan fiskal, dan relasi bisnis-pemerintah. Keahliannya dalam manajemen strategis dan negosiasi lintas sektor kemudian menjadi nilai tambah dalam perannya di parlemen.
Karier Politik dan Legislatif
Budisatrio mulai memasuki gelanggang politik nasional secara formal pada tahun 2017 melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW), menggantikan Luther Kombong sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Timur. Penugasan ini menjadi titik tolak karier politiknya di parlemen, di mana ia langsung terlibat dalam penyusunan dan pengawasan kebijakan-kebijakan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan publik dan daerah.
Dalam Pemilu 2019, Budisatrio berhasil meraih 71.207 suara, menandakan meningkatnya penerimaan masyarakat terhadap dirinya sebagai wakil rakyat. Kinerjanya di DPR, yang konsisten dan progresif, mengantar kembali terpilih pada Pemilu 2024 dengan perolehan suara yang melonjak tajam menjadi 131.569 suara. Kemenangan ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan konstituen, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu figur muda paling menonjol di Partai Gerindra.
Di DPR RI, ia dipercaya untuk menduduki posisi penting. Pada periode sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV yang membidangi urusan pertanian, kehutanan, kelautan, dan perikanan—sektor-sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Dalam masa bakti 2024–2029, Budisatrio diangkat sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra dan sekaligus Wakil Ketua Komisi I DPR RI, yang menangani isu pertahanan, hubungan luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen negara. Penunjukan ini menunjukkan pengakuan atas kepemimpinan dan integritasnya dalam menyuarakan agenda partai dan kepentingan rakyat secara seimbang.
Selain tugas di komisi, ia juga terlibat aktif dalam Badan Musyawarah DPR dan menjadi anggota berbagai panitia khusus, seperti Pansus RUU Ibu Kota Negara (IKN) serta Pansus Konservasi Keanekaragaman Hayati. Pendekatannya dalam membahas undang-undang cenderung inklusif, berbasis data, dan pro-lingkungan.
Kiprah di Organisasi dan Dunia Olahraga
Budisatrio memiliki pengalaman panjang dalam organisasi kepemudaan dan olahraga. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra sejak 2018, khusus menangani Bidang Investasi dan Pasar Modal—sebuah bidang yang mencerminkan latar belakang bisnis dan ekonominya. Sebelumnya, ia adalah salah satu pendiri sekaligus Wakil Ketua Umum Tunas Indonesia Raya (TIDAR), organisasi sayap pemuda Partai Gerindra, sejak 2008 hingga 2016.
Di dunia olahraga, khususnya bola basket, Budisatrio adalah sosok yang sangat dikenal. Ia pernah menduduki posisi sebagai Bendahara Umum dan Sekretaris Jenderal Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi). Pada tahun 2024, ia terpilih sebagai Ketua Umum PP Perbasi periode 2024–2028. Di bawah kepemimpinannya, Perbasi diarahkan untuk memperkuat sistem kompetisi nasional, memperluas jangkauan pembinaan atlet muda, serta memperbaiki tata kelola organisasi agar lebih profesional dan transparan.
Keterlibatannya di dunia olahraga menunjukkan dedikasinya terhadap pengembangan karakter generasi muda dan pentingnya sportivitas dalam kehidupan berbangsa.
Potensi Kepemimpinan Nasional
Nama Budisatrio beberapa kali disebut dalam survei dan diskursus politik sebagai figur potensial untuk tampil dalam kontestasi eksekutif, termasuk Pilkada DKI Jakarta 2024. Banyak pengamat politik dan relawan menyebut bahwa ia memiliki modal politik, kultural, dan teknokratis yang kuat. Usianya yang masih muda, ditambah dengan jejak karier yang bersih dan konstruktif, membuatnya dianggap sebagai representasi generasi baru pemimpin nasional.
Meski demikian, hingga saat ini Budisatrio belum secara resmi menyatakan niat untuk maju di eksekutif. Dalam beberapa wawancara, ia menyampaikan komitmennya untuk fokus memperdalam tugas-tugas legislasi dan kepartaian. Bahkan, Prabowo Subianto pernah menyatakan bahwa “Budi lebih baik tetap di DPR RI, di situ dia bisa lebih banyak belajar.” Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa pengembangan kapasitasnya saat ini masih sangat penting dalam kerangka jangka panjang.
Budisatrio Djiwandono adalah figur muda dengan latar belakang keluarga elite, pendidikan global, pengalaman bisnis, dan kapasitas legislatif yang mumpuni. Di usia yang relatif muda, ia telah menempati berbagai posisi strategis dalam partai, parlemen, dunia usaha, dan organisasi olahraga. Kombinasi antara idealisme generasi muda dan wawasan struktural menjadikan Budisatrio sebagai tokoh yang patut diperhatikan dalam perjalanan demokrasi Indonesia ke depan.
(*)