Menjaga Kesehatan Otak: Makanan sebagai Kunci Ingatan yang Tajam
Jaga kesehatan otak dengan makanan bernutrisi! Konsumsi ikan, sayuran, dan buah beri untuk daya ingat yang tajam.
Temukan cara mencegah stroke menurut dr. Ahmad Akbar, Sp.PD. Ulasan lengkap soal tekanan darah, stres, pola makan, dan gaya hidup sehat.
Depok, Jawa Barat - Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama di dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini datang secara tiba-tiba dan sering kali meninggalkan dampak jangka panjang bagi penderitanya. Namun, kabar baiknya, stroke sebenarnya bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana yang konsisten dilakukan sehari-hari. Menurut dr. Ahmad Akbar, Sp.PD, pencegahan stroke tidak lepas dari perubahan gaya hidup dan kontrol terhadap faktor risiko utama.
“Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama dari stroke. Kombinasi gaya hidup sehat dan pengobatan medis sering kali dibutuhkan untuk menjaga tekanan darah dalam rentang normal,” ujar dr. Ahmad Akbar, Sp.PD, seorang spesialis penyakit dalam.
Tak hanya tekanan darah, pola makan juga menjadi perhatian penting dalam upaya pencegahan stroke. Makanan yang dikonsumsi setiap hari berdampak langsung terhadap kondisi tubuh. “Pola makan sehat dapat mencegah hipertensi, aterosklerosis, diabetes, dan kolesterol tinggi. Semua kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko stroke,” jelasnya.
Olahraga teratur juga memegang peran vital. Aktivitas fisik membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Lebih dari itu, olahraga menjaga elastisitas pembuluh darah dan memperkuat jantung. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan minimal 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang setiap minggu.
Sementara itu, satu hal yang kerap diremehkan namun ternyata berdampak besar adalah stres. “Stres dapat meningkatkan risiko stroke hingga dua kali lipat, terutama pada usia paruh baya. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik melalui relaksasi dan dukungan sosial,” kata dr. Ahmad Akbar.
Selain itu, gaya hidup seperti merokok juga tidak bisa diabaikan. Rokok mengandung zat-zat kimia yang merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penggumpalan darah. “Merokok secara signifikan meningkatkan risiko stroke. Perokok berat memiliki risiko stroke enam kali lebih besar dibandingkan dengan non-perokok,” ungkapnya.
Berat badan yang ideal pun menjadi indikator penting dalam menekan risiko penyakit ini. Kelebihan berat badan atau obesitas bisa memicu berbagai penyakit yang berujung pada stroke. Menurut dr. Ahmad Akbar, “Indeks massa tubuh (IMT) ideal bagi orang Indonesia adalah antara 18,5 hingga 25.”
Selain pencegahan, mengenali gejala stroke sejak dini sangat penting agar penderita bisa segera mendapatkan penanganan medis. Menurut Mayo Clinic, beberapa gejala umum stroke antara lain kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, mati rasa pada wajah atau anggota tubuh terutama di satu sisi, gangguan penglihatan, sakit kepala hebat secara tiba-tiba, serta kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan.
Mencegah stroke bukanlah hal yang sulit jika dilakukan secara konsisten. Kombinasi antara pengendalian tekanan darah, pola makan sehat, olahraga rutin, manajemen stres, berhenti merokok, dan menjaga berat badan ideal merupakan kunci utama. Seiring waktu, kebiasaan-kebiasaan tersebut tidak hanya menjauhkan dari risiko stroke, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
(*)
Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.
Jaga kesehatan otak dengan makanan bernutrisi! Konsumsi ikan, sayuran, dan buah beri untuk daya ingat yang tajam.
Hati-hati dengan apa yang Anda minum! Soda, jus manis, dan kopi berlebih bisa meningkatkan risiko stroke tanpa disadari.
Tips sahur sehat agar kenyang lebih lama dan bertenaga seharian! Pilih makanan tepat untuk puasa tanpa lemas.