Press ESC to close

Cara Mudah Publikasi di Jurnal Bereputasi: Strategi yang Jarang Diketahui

Jakarta - Menulis artikel ilmiah tidak hanya tentang menyusun ide dengan baik, tetapi juga memastikan bahwa tulisan memenuhi standar akademik dan etika publikasi. Berikut adalah beberapa tips yang akan membantu meningkatkan peluang artikel diterima di jurnal bereputasi.

Pertama, pastikan artikel Anda bebas dari plagiarisme. "Penulis wajib mengirimkan naskah yang telah diperiksa menggunakan alat pendeteksi plagiarisme dan melampirkan bukti hasil pemeriksaan tersebut." Banyak jurnal hanya menerima artikel dengan skor plagiarisme di bawah 15%, sehingga penting untuk melakukan pengecekan sebelum mengirimkan naskah. Jika skor melebihi batas, lakukan parafrase atau perbaiki kutipan dengan benar.

Kedua, patuhi format dan pedoman yang telah ditetapkan oleh jurnal tujuan. "Penulisan artikel harus mengikuti panduan yang tercantum pada halaman template. Selain itu, penulis wajib mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku." Mengabaikan format bisa menyebabkan artikel ditolak meskipun isinya berkualitas. Oleh karena itu, sebelum mengirimkan naskah, pastikan template, gaya sitasi, dan struktur artikel sudah sesuai dengan aturan jurnal.

Ketiga, gunakan email yang sesuai dengan status akademik atau profesional Anda. "Jika penulis utama adalah mahasiswa, maka wajib menggunakan email pribadi dan tidak diperbolehkan menggunakan email institusi yang diberikan oleh kampus." Sebaliknya, "pejabat, staf, atau dosen wajib menggunakan email resmi yang sesuai dengan instansi terkait." Beberapa jurnal memiliki kebijakan ketat terkait identitas penulis untuk memastikan keabsahan afiliasi akademik.

Keempat, siapkan identitas akademik yang relevan untuk meningkatkan kredibilitas. Banyak jurnal meminta penulis untuk mencantumkan beberapa ID akademik, seperti:

  • "ID ORCID (Pejabat/Dosen/Staf/Mahasiswa)," yang berfungsi sebagai pengenal unik dalam dunia akademik.
  • "ID Scopus (Pejabat/Dosen/Staf yang sudah memiliki ID Scopus)," bagi mereka yang telah memiliki publikasi di database internasional.
  • "ID Sinta (Pejabat/Dosen/Staf yang sudah memiliki ID SINTA)," sebagai bagian dari indeksasi nasional.
  • "ID Google Scholar (Pejabat/Dosen/Staf/Mahasiswa)," agar publikasi lebih mudah ditemukan di mesin pencarian akademik.

Kelima, pastikan artikel memiliki kontribusi ilmiah yang jelas. Sebuah jurnal tidak hanya mencari artikel yang ditulis dengan baik, tetapi juga yang memiliki kebaruan dan dampak terhadap bidang ilmu tertentu. Oleh karena itu, jelaskan dengan tegas dalam abstrak dan pendahuluan tentang bagaimana penelitian Anda berkontribusi dalam memperkaya wawasan akademik.

Dengan mengikuti tips ini, peluang artikel diterima di jurnal bereputasi akan semakin besar. Persiapan yang matang dan kepatuhan terhadap aturan jurnal akan membuat proses publikasi lebih lancar dan efisien.

(*)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *