Press ESC to close

China Luncurkan Chip Kuantum 'Zuchongzhi 3.0', Klaim 1 Kuadriliun Kali Lebih Cepat dari Superkomputer

Tiongkok, Beijing, China - Dunia teknologi kembali diguncang oleh inovasi dari China. Para ilmuwan di Negeri Tirai Bambu mengklaim telah mengembangkan chip kuantum yang memiliki kecepatan 1 kuadriliun kali lebih cepat dibandingkan superkomputer terkuat saat ini. 

Terobosan ini, yang diberi nama Zuchongzhi 3.0, berpotensi membawa revolusi dalam dunia komputasi.

Lompatan Besar dalam Komputasi Kuantum

Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan dalam pengembangan chip kuantum semakin ketat. 

Amerika Serikat, Eropa, dan China berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang mampu melampaui batas komputasi klasik. 

Kini, China mengklaim telah berhasil mencapai titik yang belum pernah disentuh oleh negara lain.

Dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Sains dan Teknologi China (USTC), Zuchongzhi 3.0 disebut mampu menyelesaikan perhitungan yang membutuhkan waktu miliaran tahun bagi superkomputer konvensional, hanya dalam hitungan detik. 

Ini bukan sekadar peningkatan kecepatan biasa, melainkan loncatan eksponensial dalam kapasitas komputasi.

Mengapa Chip Kuantum Ini Begitu Revolusioner?

Komputasi kuantum bekerja dengan prinsip superposisi dan entanglement, yang memungkinkan prosesor kuantum memproses data secara paralel dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan komputer klasik. 

Dalam kasus Zuchongzhi 3.0, para ilmuwan mengklaim bahwa chip ini mampu mengungguli superkomputer tercepat di dunia dalam tugas-tugas spesifik.

Menurut laporan Kompas.com, chip kuantum ini menggunakan 105 qubit—sebuah angka yang signifikan dalam dunia komputasi kuantum. 

Dengan jumlah qubit sebanyak itu, Zuchongzhi 3.0 dapat menangani perhitungan yang sebelumnya dianggap mustahil.

Eksperimen ini membuktikan bahwa komputer kuantum dapat melakukan tugas tertentu yang hampir mustahil dilakukan oleh komputer klasik, tulis laporan tersebut.

Dampaknya bagi Masa Depan

Jika klaim ini benar, dampaknya akan sangat luas, mulai dari pengembangan kecerdasan buatan (AI), simulasi material baru, hingga pemecahan enkripsi tingkat tinggi. 

Dunia perbankan, kesehatan, hingga industri militer bisa merasakan manfaat dari teknologi ini.

Namun, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi. 

Salah satunya adalah stabilitas qubit, yang hingga kini masih menjadi kendala dalam pengembangan komputer kuantum. 

Selain itu, keakuratan klaim kecepatan ini juga akan diuji lebih lanjut oleh komunitas ilmiah internasional.

China telah menunjukkan komitmennya dalam menguasai teknologi kuantum, dan Zuchongzhi 3.0 menjadi bukti ambisi mereka. 

Jika chip ini benar-benar mampu mencapai kecepatan yang diklaim, maka dunia mungkin sedang berada di ambang revolusi komputasi terbesar dalam sejarah. 

Namun, seperti halnya inovasi besar lainnya, waktu akan menjadi penentu apakah teknologi ini benar-benar bisa mengubah masa depan atau hanya sekadar klaim sementara. ***

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *