• 12 Jul, 2025

Dokter Saraf Ungkap Tanda-Tanda Stroke yang Kerap Diabaikan, Kenali Sebelum Terlambat

Dokter Saraf Ungkap Tanda-Tanda Stroke yang Kerap Diabaikan, Kenali Sebelum Terlambat

Kenali gejala stroke yang kerap diabaikan seperti bicara pelo, penglihatan kabur, dan hilang keseimbangan. Tindakan cepat bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah cacat permanen.

Bekasi, Jawa Barat - Kesadaran masyarakat terhadap tanda-tanda stroke masih tergolong rendah, meskipun setiap menit sangat krusial dalam upaya penyelamatan otak. Stroke bukan hanya ditandai dengan kelumpuhan mendadak, tetapi sering diawali oleh gejala yang halus dan mudah diabaikan. Seorang dokter saraf mengingatkan pentingnya mengenali peringatan awal stroke sebagai langkah penyelamatan yang efektif.

Gejala Awal yang Tak Boleh Diabaikan

Stroke sering muncul secara mendadak, namun beberapa tanda peringatan dapat dirasakan jauh sebelumnya. Gejala stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA) bisa meliputi kehilangan keseimbangan, penglihatan buram mendadak, kesulitan berbicara, dan kelemahan pada satu sisi tubuh. Penggunaan metode B.E. F.A.S.T (Balance, Eyes, Face, Arms, Speech, Time) direkomendasikan oleh banyak pakar medis sebagai langkah deteksi cepat.

Dalam keterangannya, dr. Novira dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional menjelaskan bahwa pasien yang mengalami sensasi limbung atau gangguan penglihatan mendadak sebaiknya segera mencari pertolongan medis. Pernyataan tersebut diperkuat oleh laporan Washington Post tahun 2025 yang menyoroti bahwa stroke acap kali diawali dengan gejala ringan, seperti nyeri kepala mendadak, disorientasi, atau kehilangan koordinasi.

Waktu Adalah Otak: Kecepatan Menentukan Nasib

Data dari American Stroke Association menyebutkan bahwa sekitar 1,9 juta sel otak bisa mati setiap menit saat stroke terjadi tanpa penanganan. Oleh karena itu, waktu sangat menentukan nasib pasien. Terapi trombolitik yang efektif hanya dapat diberikan dalam kurun 3 hingga 4,5 jam pertama sejak timbulnya gejala.

Sebuah studi dari RS Bethesda Yogyakarta tahun 2023 menunjukkan bahwa mayoritas pasien datang ke rumah sakit setelah rata-rata 9,8 jam sejak gejala pertama muncul. Hanya 1,7% pasien yang menerima intervensi trombolitik sesuai waktu yang dianjurkan.

Menurut dr. Antonius dari RS Bethesda, banyak pasien menunda pengobatan karena merasa gejalanya akan hilang sendiri. Padahal, penundaan ini justru memperbesar risiko kematian atau kecacatan permanen.

Literasi Stroke di Indonesia Masih Rendah

Rendahnya tingkat literasi mengenai stroke menjadi hambatan besar dalam penanganan dini. Berdasarkan studi terhadap penderita hipertensi di wilayah Banyumas, hanya sekitar 22,5% responden yang mampu mengenali lebih dari satu gejala stroke dengan benar.

Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) menunjukkan bahwa prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk. Dengan jumlah tersebut, diperkirakan ada lebih dari 750.000 kasus stroke terjadi setiap tahun. Stroke juga menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, berkontribusi terhadap 15,4% dari seluruh angka kematian nasional.

Pentingnya Intervensi Dini dan Upaya Pencegahan

Mencegah stroke tidak cukup hanya dengan menjaga tekanan darah tetap stabil dan menerapkan pola makan sehat. Edukasi publik tentang gejala stroke dan respons cepat terhadap kondisi darurat sangat dibutuhkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan sejumlah langkah preventif seperti memeriksa tekanan darah secara berkala, menjaga kadar gula darah, berhenti merokok, dan rutin beraktivitas fisik minimal 150 menit per minggu.

Jika seseorang mengalami gejala stroke, tindakan terbaik adalah segera menghubungi layanan darurat atau membawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas unit stroke. Menurut dr. Novira, semakin cepat tindakan medis dilakukan, semakin besar kemungkinan fungsi otak dapat diselamatkan.

(*)

Redaksi MGN

Redaksi MGN

Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.