Elon Musk Jual X ke xAI Seharga Rp 545 Triliun, Apa Agenda Besarnya?

Jakarta - Elon Musk kembali membuat gebrakan besar. Kali ini, ia resmi menjual perusahaan media sosial X kepada xAI, startup kecerdasan buatan yang juga didirikannya. Nilai transaksi yang mencapai USD 44 miliar atau sekitar Rp 545 triliun itu menandai langkah baru dalam ambisi Musk mengembangkan kecerdasan buatan yang lebih terintegrasi dengan platform komunikasi global.

Keputusan ini diumumkan langsung oleh Musk melalui unggahan di X. Ia menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari strategi untuk membuat X menjadi aplikasi segalanya dengan integrasi teknologi AI yang lebih canggih. X Corp akan bergabung dengan xAI. Alasan utama adalah memastikan bahwa X dapat menjadi aplikasi segalanya yang benar-benar cerdas, tulis Musk dalam unggahannya.

Dengan akuisisi ini, xAI—yang sebelumnya fokus pada pengembangan chatbot Grok—akan memiliki akses lebih luas terhadap data pengguna X. Hal ini memicu spekulasi bahwa Musk tengah membangun ekosistem digital berbasis AI yang lebih besar, di mana media sosial dan kecerdasan buatan saling terhubung secara erat.

Banyak pihak menilai langkah ini sebagai upaya Musk untuk menyaingi dominasi perusahaan teknologi lain seperti OpenAI dan Google. Apalagi, Musk selama ini kerap mengkritik OpenAI, perusahaan yang turut ia dirikan, karena dinilai terlalu komersial dan tidak lagi berpegang pada prinsip awalnya.

Namun, di sisi lain, ada pula kekhawatiran terkait privasi dan kendali data pengguna. Mengingat X adalah salah satu platform media sosial terbesar di dunia, integrasi dengan xAI bisa membuka peluang eksploitasi data dalam skala yang lebih luas.

Bagi para pengguna X, perubahan ini bisa berdampak besar. Dengan AI yang semakin mendominasi ekosistem digital, cara orang berinteraksi di platform tersebut kemungkinan akan berubah. Apakah ini akan membawa manfaat atau justru menambah kekhawatiran baru?

Seiring berjalannya waktu, kebijakan baru yang diterapkan oleh Musk akan menentukan arah masa depan X dan xAI. Yang jelas, dunia teknologi kembali dikejutkan oleh manuver besar seorang Elon Musk—tokoh yang selalu sulit ditebak langkah selanjutnya.

(*)