Potret Kerusakan Lingkungan di Raja Ampat dalam Arsip Greenpeace Indonesia
Gambar yang diambil dari arsip Greenpeace Indonesia ini memperlihatkan sebuah pemandangan yang kontras dari kawasan Raja Ampat, Papua Barat. Di tengah hamparan hutan hijau yang masih alami, tampak area luas yang telah gundul dan rusak akibat aktivitas pertambangan. Jalur tanah coklat memotong lanskap hutan, membentuk jalan-jalan buatan dan bukaan lahan besar. Di sejumlah titik, terlihat deretan bangunan semi permanen beratap biru — kemungkinan merupakan fasilitas milik perusahaan tambang.
Foto ini menjadi bukti visual dari dampak langsung aktivitas industri, khususnya pertambangan nikel, terhadap lingkungan daratan Raja Ampat. Padahal, wilayah ini bukan hanya dikenal karena kekayaan lautnya yang luar biasa, tetapi juga karena hutan hujan tropisnya yang menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati yang tinggi.
Greenpeace Indonesia menjelaskan bahwa pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari empat perusahaan yang beroperasi di kawasan ini merupakan langkah awal yang penting. Keputusan ini bukan hanya soal hukum administrasi, tetapi juga merupakan bentuk perlindungan terhadap ekosistem yang rapuh dan bernilai tinggi. Dengan diambilnya langkah tersebut, diharapkan proses pemulihan lingkungan dapat segera dimulai dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Potret ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan konservasi. Apa yang terlihat di gambar bukan hanya sekadar bukaan lahan, tetapi sebuah tanda bahaya atas ancaman serius yang tengah mengintai salah satu surga terakhir di bumi. ***