Press ESC to close

Gempa M 6,8 Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Sempat Dikeluarkan, Salah Prediksi?

Tokyo - Jepang kembali diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,8 pada 13 Januari 2025. Guncangan ini memicu peringatan tsunami di beberapa wilayah pesisir, meski akhirnya gelombang yang terjadi hanya mencapai ketinggian 20 sentimeter. 

Insiden ini kembali memunculkan pertanyaan tentang keakuratan sistem peringatan dini di negara yang dikenal memiliki teknologi deteksi gempa paling maju di dunia.

Gempa terjadi di perairan sekitar Jepang, menyebabkan kepanikan di beberapa kota. Badan Meteorologi Jepang (JMA) sempat mengeluarkan peringatan tsunami, yang kemudian dicabut setelah diketahui bahwa gelombang yang muncul tidak cukup besar untuk menimbulkan kerusakan signifikan.

Peringatan tsunami dikeluarkan segera setelah gempa terdeteksi, tetapi hasil observasi menunjukkan bahwa dampaknya lebih kecil dari yang diperkirakan. 

“Gelombang yang terjadi tidak berpotensi merusak, tetapi masyarakat tetap diminta waspada,” dikutip dari laporan JMA.

Kasus ini kembali menyoroti tantangan dalam prediksi bencana alam. Jepang, yang berada di Cincin Api Pasifik, telah mengalami berbagai gempa besar dalam sejarahnya. 

Salah satu yang paling diingat adalah gempa dan tsunami Tohoku 2011, yang menyebabkan lebih dari 15.000 korban jiwa. 

Sejak itu, sistem peringatan dini terus diperbarui untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan respons.

Namun, pertanyaan tetap muncul: apakah sistem saat ini sudah cukup akurat? Mengingat pentingnya mitigasi bencana, para ilmuwan dan pakar gempa terus mengembangkan teknologi untuk meminimalkan risiko salah prediksi. 

Meskipun lebih baik memberikan peringatan dini daripada tidak sama sekali, kejadian ini menunjukkan bahwa sistem masih memiliki tantangan dalam menentukan seberapa besar dampak yang sebenarnya akan terjadi.

Jepang tetap menjadi model dalam kesiapsiagaan bencana, tetapi insiden ini menjadi pengingat bahwa prediksi gempa dan tsunami bukanlah ilmu pasti. 

Dengan terus berkembangnya teknologi, harapannya adalah bahwa di masa depan, sistem deteksi bisa semakin akurat dan meminimalkan potensi kepanikan yang tidak perlu.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *