• 12 Jul, 2025

Iran Gempur Israel! Operasi True Promise 3 Meletus

Iran Gempur Israel! Operasi True Promise 3 Meletus

Iran melancarkan serangan rudal terbesar ke Israel lewat Operasi True Promise 3. Ratusan rudal dan drone menghujani kota besar. Balasan atas tewasnya tokoh militer Iran. Ketegangan memuncak, dunia bersiap hadapi perang besar Timur Tengah.

Tel Aviv — Iran meluncurkan serangan rudal dan drone terbesar yang pernah dilakukan terhadap Israel, dalam operasi bertajuk True Promise 3. Operasi ini diklaim sebagai balasan atas agresi militer Israel yang menewaskan tokoh-tokoh penting Iran, termasuk komandan Garda Revolusi dan ilmuwan nuklir. Serangan ini menandai titik eskalasi baru dalam konflik berkepanjangan antara kedua negara.

“Serangan ini adalah bagian dari janji yang telah kami sampaikan. Ini bukan awal dari perang, ini adalah balasan atas kejahatan Israel,” ujar pernyataan resmi Garda Revolusi Iran (IRGC).

Serangan terbesar Iran ke Israel

Lebih dari 100 rudal balistik dan puluhan drone kamikaze diluncurkan Iran dalam dua gelombang besar, menyasar wilayah strategis seperti Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa. Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel berupaya keras memintas serangan tersebut, namun beberapa rudal berhasil menembus dan menyebabkan ledakan di kawasan pemukiman dan instalasi militer.

Media Israel melaporkan sedikitnya dua orang tewas dan lebih dari 90 lainnya luka-luka. Tayangan dari lapangan memperlihatkan langit malam dipenuhi garis-garis cahaya akibat operasi intersepsi rudal, menciptakan gambaran yang dramatis dan mencemaskan bagi warga sipil.

Balasan atas Operation Rising Lion

Serangan besar-besaran ini merupakan respons langsung atas Operation Rising Lion, sebuah serangan udara Israel yang dilancarkan pada Jumat malam, menghantam lebih dari 100 target di Iran. Dalam operasi tersebut, beberapa tokoh penting Iran dilaporkan tewas, termasuk Hossein Salami, Panglima Garda Revolusi, serta Mohammad Bagheri, Kepala Staf Gabungan Militer Iran.

Fasilitas nuklir strategis di Natanz, serta gudang rudal dan pusat komunikasi IRGC, menjadi sasaran utama. Pemerintah Iran menyatakan serangan tersebut sebagai bentuk agresi terbuka dan pelanggaran kedaulatan yang tidak dapat dibiarkan.

Respons Amerika Serikat dan dukungan internasional

Amerika Serikat menyatakan tidak terlibat dalam operasi Israel dan mengimbau agar konflik tidak meluas. Meski demikian, Washington tetap mengaktifkan sistem pertahanan THAAD di wilayah Teluk dan meningkatkan intelijen kawasan untuk memantau situasi.

Sekretaris Jenderal PBB mengeluarkan pernyataan resmi yang menyerukan penghentian kekerasan. Uni Eropa pun menyuarakan kekhawatiran atas potensi perang besar di Timur Tengah yang dapat berdampak global, khususnya terhadap stabilitas energi dan arus pengungsi.

Makna ideologis dan strategi Iran

Nama True Promise 3 merupakan lanjutan dari operasi sebelumnya yang diluncurkan Iran pada 2024. Setiap operasi dikaitkan dengan narasi balas dendam terhadap Israel atas tindakan pembunuhan tokoh-tokoh penting atau serangan terhadap infrastruktur strategis Iran.

Dalam pidato resmi yang disiarkan televisi pemerintah, komandan IRGC mengutip seruan jihad dengan menyebut, "Ya Ali Ibn Abi Talib," menjadikan serangan ini tidak hanya sebagai tindakan militer, tetapi juga simbol perlawanan ideologis dan religius terhadap Israel.

Dampak regional dan ancaman eskalasi

Kelompok Hezbollah di Lebanon dan Houthi di Yaman telah menyatakan dukungan terbuka terhadap Iran. Kedua kelompok proksi itu memiliki kemampuan serangan lintas negara dan diprediksi akan memperluas front konflik jika Israel membalas secara terbuka.

Di Israel, pemerintah menetapkan status siaga nasional dan mengaktifkan pasukan cadangan. Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa “negara dalam kondisi perang melawan Iran” dan menyebut akan ada “pembalasan besar dan telak dalam waktu dekat.”

Menuju perang terbuka?

Situasi di Timur Tengah kini berada di ambang perang terbuka. Eskalasi yang dimulai dari serangan terbatas dan operasi bayangan kini telah berubah menjadi konfrontasi militer langsung antar dua kekuatan besar regional. Dunia internasional memantau dengan cemas apakah diplomasi masih bisa mencegah konflik yang lebih luas, atau apakah kawasan akan terseret ke dalam perang berskala penuh.

(*)

Redaksi MGN

Redaksi MGN

Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.