Sosok Bos Lippo Group James Riady
James Tjahaja Riady (lahir 7 Januari 1957) adalah seorang pengusaha Indonesia dan CEO dari Lippo Group, sebuah konglomerasi bisnis yang bergerak di bidang properti, ritel, keuangan, layanan kesehatan, dan pendidikan. Ia adalah putra dari Mochtar Riady, pendiri Lippo Group. Selain dikenal dalam dunia bisnis, ia juga aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan, dan keagamaan di Indonesia.
Kehidupan awal dan pendidikan
James Riady lahir di Jakarta, Indonesia. Ia merupakan anak dari pasangan Mochtar Riady dan Suryawaty Lidya. Riady menempuh pendidikan tinggi di University of Melbourne, Australia, dan memperoleh gelar Sarjana Komersial (BCom).
Karier
Setelah menyelesaikan pendidikan, James kembali ke Indonesia dan mulai terlibat dalam pengembangan bisnis keluarga. Ia berperan penting dalam ekspansi Lippo Group ke berbagai sektor, khususnya properti dan layanan kesehatan. Di bawah kepemimpinannya, Lippo Group berkembang pesat melalui perusahaan-perusahaan seperti Lippo Karawaci, Siloam Hospitals, Universitas Pelita Harapan, Matahari Department Store, Hypermart, dan Bank Nobu.
Menurut Wharton Jakarta, Lippo Group memiliki lebih dari 60 perusahaan dengan pendapatan tahunan sekitar US miliar.¹
Aktivitas sosial dan keagamaan
Pada tahun 1990, James Riady memeluk agama Kristen evangelikal dan sejak saat itu aktif dalam kegiatan sosial dan pelayanan keagamaan. Ia mendirikan Yayasan Pendidikan Pelita Harapan yang menaungi institusi pendidikan seperti Sekolah Pelita Harapan, Universitas Pelita Harapan, dan Institut Teknologi dan Bisnis Pelita Harapan.
Ia juga dikenal sebagai kolektor seni, dengan lebih dari 700 lukisan dalam koleksinya. Sebagian besar karya tersebut dipamerkan di Museum Lukisan UPH yang berlokasi di Lippo Karawaci.²
Keterlibatan internasional
James Riady aktif di forum ekonomi internasional. Ia tercatat sebagai peserta World Economic Forum (WEF) di Davos pada periode 2013 hingga 2022, mewakili Lippo Group dan Siloam Hospitals Group.⁵
Kontroversi
Skandal Meikarta
Pada tahun 2018, Lippo Group menghadapi penyelidikan terkait proyek properti Meikarta senilai US miliar. Kasus ini melibatkan dugaan suap kepada pejabat di Kabupaten Bekasi guna mempercepat proses perizinan. Dalam proses penyelidikan tersebut, Reuters melaporkan bahwa “KPK menggeledah rumah James Riady.” Meski James tidak ditetapkan sebagai tersangka, kasus ini menarik perhatian luas publik.
Skandal pendanaan kampanye di Amerika Serikat
Pada 1990-an, James Riady tersangkut skandal pendanaan politik di Amerika Serikat. Ia dan jaringan bisnis keluarganya diduga memberikan kontribusi ilegal kepada kampanye Partai Demokrat dan Presiden Bill Clinton. Ia kemudian mengaku bersalah atas pelanggaran tersebut dan membayar denda kepada otoritas AS.
Kehidupan pribadi
James Riady menikah dengan Aileen Hambali dan memiliki empat anak: John Riady, Caroline Riady, Stephanie Riady, dan Henry Riady. Putra sulungnya, John Riady, telah mengambil peran strategis dalam kepemimpinan Lippo Group.
***