Lagu “Surano Surono” Viral Usai Walkout DPRD Jabar, Sindiran Politik Jadi Trending TikTok
Lagu parodi “Surano Surono” viral usai walkout DPRD Jabar. Netizen ubah ketegangan politik jadi hiburan satire dan trending di TikTok.
Ungkap asal-usul catur, fakta mengejutkan, dan dampaknya bagi otak. Artikel investigatif ini menguak sisi tersembunyi dari permainan klasik dunia.
Jakarta - Permainan catur sering dipandang sebagai aktivitas intelektual klasik. Namun, di balik papan 64 kotak ini, tersimpan kisah panjang yang penuh teka-teki, data mencengangkan, dan pengaruh mendalam terhadap otak manusia. Artikel ini menelusuri asal usul permainan, kompleksitasnya, serta sisi tersembunyi yang jarang diketahui publik.
Catur bukan sekadar permainan. Dengan jumlah kemungkinan gerakan yang diperkirakan mencapai 10^120, melebihi jumlah atom di alam semesta, catur menjadi simbol kompleksitas strategis. Jumlah kemungkinan dalam permainan catur begitu banyak sehingga hampir mustahil ada dua permainan yang identik, tulis peneliti matematika Claude Shannon dalam papernya tahun 1950 yang menjadi dasar teori kompleksitas permainan.
Namun, sejarahnya tak selalu cerah. Catur diyakini berasal dari India pada abad ke-6 dengan nama chaturanga, yang berarti empat divisi pasukan. Dari India, ia menyebar ke Persia sebagai shatranj, lalu ke dunia Arab dan akhirnya ke Eropa. Dalam perjalanan sejarahnya, catur bahkan pernah dilarang. Di Iran, misalnya, permainan ini dilarang pada 1981 karena dianggap terkait perjudian sebelum akhirnya dilegalkan kembali pada 1988.
Pertandingan catur terlama tercatat pada 1989 antara Ivan Nikolić dan Goran Arsović dengan 269 langkah dan durasi lebih dari 20 jam. Ini mencerminkan stamina mental luar biasa yang dibutuhkan seorang pemain. Tidak heran jika catur kemudian dipelajari untuk melihat pengaruhnya terhadap otak manusia. Studi yang dilakukan oleh Dr. Fernand Gobet, profesor psikologi kognitif di University of Liverpool, menunjukkan bahwa pemain catur berpengalaman memiliki peningkatan signifikan dalam fungsi memori dan pengambilan keputusan.
Di era modern, catur juga menjadi ajang pertarungan manusia melawan mesin. Pada 1997, dunia tercengang ketika superkomputer IBM Deep Blue mengalahkan juara dunia Garry Kasparov. Ini bukan hanya kekalahan manusia, melainkan penanda awal dominasi kecerdasan buatan dalam wilayah strategi dan logika.
Federasi Catur Dunia (FIDE) menetapkan sistem gelar seperti Grandmaster (GM), International Master (IM), hingga Candidate Master (CM) yang diakui secara global. Gelar Grandmaster termuda saat ini dipegang oleh Abhimanyu Mishra, yang meraihnya pada usia 12 tahun 4 bulan, memecahkan rekor dunia sebelumnya.
Catur pun memiliki aturan unik yang membingungkan pemula, seperti en passant, di mana pion dapat menangkap pion lawan dengan cara yang tak biasa dan hanya dalam kondisi tertentu. Ini menambah lapisan strategi dan keunikan permainan.
Kini, dengan hadirnya catur daring dan format korespondensi digital, permainan ini terus hidup dan berkembang. Ia bukan hanya permainan papan, tetapi juga arena pendidikan, kompetisi, dan eksplorasi intelektual lintas zaman.
Dalam dunia yang makin digital dan cepat, catur tetap memegang tempatnya sebagai penguji kecerdasan dan ketahanan mental. Di balik gerakan kuda dan pion, tersimpan narasi sejarah, budaya, dan revolusi teknologi yang mengagumkan.
***
Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.
Lagu parodi “Surano Surono” viral usai walkout DPRD Jabar. Netizen ubah ketegangan politik jadi hiburan satire dan trending di TikTok.
Webtoon adalah komik digital vertikal dari Korea yang kini digemari global. Simak asal-usul, format unik, dan dampaknya dalam budaya digital masa kini.
Temukan film-film yang terinspirasi dari karya Fyodor Dostoevsky, penuh dengan tema kehidupan dan psikologi mendalam yang menegangkan.