Apakah Kasus Tom Lembong Menjadi Preseden Baru Penegakan Hukum di Indonesia?
Penetapan Tom Lembong sebagai tersangka korupsi menuai perhatian luas. Apakah ini pertanda supremasi hukum yang konsisten atau bentuk tebang pilih?
Mengungkap peran tersembunyi Sufmi Dasco & Luhut Pandjaitan sebagai pengatur strategi kekuasaan elite di balik layar politik Indonesia.
Jakarta – Dalam hiruk-pikuk panggung politik nasional, perhatian publik kerap tersedot pada tokoh-tokoh utama anatara lain presiden, ketua umum partai, atau gubernur. Namun, ada figur-figur lain yang bekerja dalam senyap, namun pengaruhnya jauh menembus batas struktur formal. Di antara mereka adalah Sufmi Dasco Ahmad dan Luhut Binsar Pandjaitan — dua nama yang perannya sangat menentukan, namun kerap luput dari sorotan utama.
Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, dikenal sebagai pengatur strategi internal partai. Dalam tubuh Gerindra, Dasco berperan sebagai eksekutor keputusan Ketua Umum Prabowo Subianto. Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, sering dijuluki sebagai Perdana Menteri de facto karena begitu banyak tugas lintas kementerian yang dipercayakan padanya oleh Presiden Joko Widodo.
Keduanya bekerja dalam apa yang bisa disebut sebagai “operasi sunyi” — bergerak efektif di balik layar, mengatur lalu lintas kekuasaan dari balik tirai kekuasaan formal.
Peran Dasco dalam penataan politik Gerindra terlihat dari kisah Andra Soni, Gubernur Banten terpilih periode 2025–2030. Dalam wawancara dengan Era Pos (2024), Andra menceritakan:
“Saya mengenal Pak Dasco tahun 2013 saat mengantar teman ke DPP Gerindra. Beliau menyarankan saya ikut nyaleg.”
Tak berhenti di situ, Dasco juga berperan langsung dalam penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari Gerindra untuk Pilkada Banten. Ia menyampaikan bahwa pencalonan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah mendapat restu langsung dari Prabowo setelah konfigurasi politik berubah:
“Pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah direstui Pak Prabowo setelah Golkar menyatakan akan berpasangan dengan PDIP.” (Tangerangpos, 2024)
Hal ini menunjukkan bahwa Dasco tidak hanya sekadar pengurus partai, melainkan arsitek perekrutan dan pemetaan politik wilayah.
Luhut Binsar Pandjaitan memegang kendali yang luas atas berbagai proyek nasional yang krusial. Meski posisinya berada di bawah kementerian koordinator, Luhut sering diberi mandat untuk menangani isu lintas sektor seperti investasi asing, pengendalian pandemi, hingga hilirisasi industri nikel.
Dalam pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang dikutip CNN Indonesia, disebutkan:
“Pak Luhut memang diberi kepercayaan oleh Presiden karena beliau orang yang bisa eksekusi cepat.”
Kepercayaan itu menjadikannya sosok tak tergantikan dalam pengambilan keputusan strategis. Ia juga menjadi aktor kunci dalam negosiasi dengan perusahaan global seperti Tesla, serta menjalin komunikasi strategis dengan Tiongkok dalam proyek-proyek energi dan transportasi.
Meski berbeda ruang lingkup dan institusi, Dasco dan Luhut memiliki kesamaan mendasar: keduanya adalah penyeimbang kekuasaan. Dasco menjaga keutuhan dan kelangsungan kekuatan politik Prabowo dan Gerindra. Luhut menjaga konsistensi dan efektivitas pemerintahan Jokowi di tengah dinamika internasional dan tekanan birokrasi internal.
Mereka bukan hanya “tangan kanan”, tetapi juga “otak cadangan” yang memikirkan dan mengeksekusi langkah-langkah strategis tanpa perlu tampil sebagai sorotan utama.
Fenomena ini menunjukkan pergeseran makna kekuasaan dalam sistem politik modern Indonesia. Kekuatan tidak lagi semata-mata terletak pada jabatan, tetapi pada siapa yang bisa mengendalikan proses dan pengaruh. Sufmi Dasco dan Luhut Pandjaitan adalah dua contoh nyata dari kekuasaan tak terlihat itu — kekuasaan yang bergerak dalam senyap namun menentukan arah sejarah.
(*)
Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.
Penetapan Tom Lembong sebagai tersangka korupsi menuai perhatian luas. Apakah ini pertanda supremasi hukum yang konsisten atau bentuk tebang pilih?
Hubungan Prabowo dan PDIP makin erat usai pertemuan elite Gerindra dengan Megawati. Apakah ini sinyal PDIP akan dukung pemerintahan Prabowo? Simak analisis lengkap soal KIM Plus, koalisi batin, dan arah politik nasional ke depan.
AS-Israel kembali gunakan narasi ancaman nuklir, kini diarahkan ke Iran. Benarkah ini propaganda baru yang ulangi kebohongan senjata pemusnah massal Irak 2003? Simak analisis mendalam tentang motif tersembunyi dan skenario geopolitik yang sedang dimainkan.