Bogor, Jawa Barat - Di tengah meningkatnya kesadaran akan pertanian organik dan pentingnya menjaga lingkungan, berbagai inovasi muncul dari dapur rumah tangga. Salah satunya adalah pembuatan pupuk organik cair (POC) dari Yakult, yang dikenal sebagai minuman probiotik untuk pencernaan. Ternyata, kandungan bakteri baik dalam Yakult juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesuburan tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
Pupuk ini dibuat dari campuran sederhana: Yakult, kuning telur, minuman isotonik, dan sedikit micin. Campuran tersebut difermentasi selama tiga hari dalam wadah tertutup, kemudian dilarutkan dalam air sebelum disiramkan ke tanaman secara rutin setiap minggu. Dalam praktiknya, pupuk ini telah digunakan oleh banyak petani rumah dan urban farmer untuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah pada tanaman hortikultura.
Dr. Ir. Bambang Dwi Dasanto, M.Sc., dosen pertanian di Universitas Gadjah Mada, menjelaskan bahwa Lactobacillus casei Shirota dalam Yakult dapat memperbaiki kualitas tanah dengan memperkaya mikrobiota. “Bakteri asam laktat dari Yakult berperan sebagai dekomposer yang mampu membantu proses fermentasi bahan organik di tanah dan meningkatkan ketersediaan unsur hara,” ujarnya dalam sebuah seminar pertanian organik tahun lalu.
Kombinasi bahan seperti kuning telur dan isotonik pun bukan tanpa alasan. Kuning telur menyumbang protein dan lemak untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme, sementara minuman isotonik mengandung elektrolit yang mempercepat reaksi biologis. Bahkan micin, yang sering dianggap negatif dalam konsumsi makanan, mengandung glutamat yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman pada fase vegetatif.
Alternatif bahan lain seperti air kelapa juga digunakan untuk memperkaya fermentasi. Air kelapa diketahui mengandung mineral seperti boron, kalsium, dan magnesium yang penting dalam pembentukan buah dan bunga. Praktik ini sekaligus mendukung prinsip zero waste dengan memanfaatkan limbah rumah tangga untuk kepentingan budidaya tanaman.
Sebuah studi oleh Ratna Sari dan kawan-kawan yang diterbitkan dalam Indonesian Journal of Halal Research tahun 2023 berjudul “Pengaruh Pupuk Organik Cair Berbasis Yakult dan Air Cucian Beras terhadap Pertumbuhan Tanaman” menunjukkan bahwa pupuk cair hasil fermentasi Yakult dan air cucian beras mampu meningkatkan tinggi tanaman kacang hijau hingga 28% dibanding kontrol. Penelitian ini menguatkan bahwa bahan fermentasi sederhana mampu memperkaya tanah dan mendorong pertumbuhan tanaman secara signifikan.
Hasil lapangan dari berbagai komunitas tani kota pun mendukung klaim ini. Banyak pelaku urban farming melaporkan hasil panen lebih cepat dan tanaman lebih subur setelah menggunakan POC berbasis Yakult. Struktur tanah juga menjadi lebih gembur, serta daun tanaman tampak lebih hijau dan lebat.
Pupuk organik dari Yakult hadir sebagai solusi ekologis dan ekonomis di tengah mahalnya pupuk kimia dan isu degradasi tanah. Dengan bahan-bahan dapur yang terjangkau, siapa pun kini bisa menciptakan sendiri pupuk berkualitas tanpa membahayakan lingkungan. Inovasi ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal-hal kecil di rumah.
(*)