Quick Count Pilkada Tasikmalaya 2025: Siapa Unggul, Cecep-Asep atau Ai-Iip?

Tasikmalaya, Jawa Barat — Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung pada Sabtu, 19 April 2025, menunjukkan antusiasme luar biasa dari masyarakat. Warga Kabupaten Tasikmalaya berbondong-bondong menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS), dengan jumlah TPS mencapai 2.847 yang tersebar di 351 desa dan 39 kecamatan. Dengan total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.418.928 jiwa, pemilihan kali ini berlangsung dengan semangat tinggi.

Proses pemungutan suara ini digelar untuk menyelesaikan persoalan perselisihan hasil pemilu yang terjadi pada Pilkada sebelumnya. Masyarakat, yang sebelumnya terlibat dalam perdebatan sengit, kali ini menunjukkan keterlibatannya secara maksimal dengan banyak TPS yang melaporkan antrean panjang sejak pagi hari. Sebuah gambaran jelas tentang betapa masyarakat sangat menantikan hasil yang sah dan adil untuk masa depan daerah mereka.

Tiga pasangan calon yang bertarung dalam PSU Pilkada Tasikmalaya 2025, yakni pasangan nomor urut 1 Iwan Saputra - Dede Muksit Aly, pasangan nomor urut 2 Cecep Nurul Yakin - Asep Sopari Al-Ayubi, serta pasangan nomor urut 3 Ai Diantani - Iip Miftahul Paoz, semuanya menunjukkan semangat pantang menyerah dalam meraih kemenangan. Namun, meskipun seluruh pasangan menjalankan strategi masing-masing, hasil quick count yang telah dirilis oleh beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa dua pasangan klaim kemenangan.

Pasangan Cecep-Asep, yang merupakan calon petahana, unggul dalam perolehan suara menurut hasil quick count yang dilakukan oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia. Mereka memperoleh suara sebesar 53,91% dari total suara yang dihitung. “Kami bersyukur atas dukungan masyarakat dan semoga hasil ini bisa mengantarkan kami untuk kembali memimpin Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Cecep Nurul Yakin dengan penuh optimisme setelah mengetahui hasil sementara ini.

Di sisi lain, pasangan Ai-Iip juga tidak kalah percaya diri. Mereka mengklaim kemenangan setelah quick count internal yang menunjukkan hasil lebih tinggi dari yang diprediksi sebelumnya. Hasil ini sangat menggembirakan bagi kami dan seluruh pendukung. Kami percaya masyarakat memilih kami karena ingin perubahan nyata di Kabupaten Tasikmalaya, ujar Ai Diantani, calon bupati dari pasangan ini.

Di beberapa TPS, distribusi suara juga menunjukkan persaingan sengit. Di TPS 7 Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, misalnya, pasangan Ai-Iip terlihat unggul dengan perolehan suara lebih banyak dibandingkan pasangan lainnya. Sedangkan di TPS 1 Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, pasangan Cecep-Asep unggul dengan selisih suara yang signifikan. Perbedaan ini menambah ketegangan dalam perhitungan suara yang masih berlangsung.

Meskipun begitu, KPU Kabupaten Tasikmalaya tidak menggelar quick count resmi. Semua pihak dihimbau untuk menunggu hasil final yang akan diumumkan oleh KPU melalui sistem informasi Sirekap di situs resmi mereka. Hal ini penting untuk memastikan transparansi dan akurasi hasil perhitungan suara.

“Untuk memastikan hasil yang sah, kami mengimbau masyarakat untuk tetap sabar dan menunggu pengumuman resmi dari KPU. Semua pihak harus menghormati proses yang ada demi kelancaran dan keberlanjutan demokrasi,” ujar Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya.

PSU Pilkada Tasikmalaya ini bukan hanya soal pemilihan kepala daerah, tetapi juga soal legitimasi demokrasi yang kuat di tengah perbedaan. Meski persaingan ketat, semangat untuk membangun Tasikmalaya yang lebih baik tetap menyatukan semua pihak. Kini, hanya tinggal menunggu hasil final yang akan menentukan siapa yang akan memimpin Kabupaten Tasikmalaya untuk lima tahun ke depan.

Untuk informasi lebih lanjut dan hasil resmi, masyarakat dapat mengakses sistem informasi Sirekap di situs resmi KPU Kabupaten Tasikmalaya. ***