Ridwan Kamil Sosok Arsitek, Inovator, dan Eks Gubernur Jawa Barat
Mochamad Ridwan Kamil adalah arsitek dan politisi Indonesia. Ia menjabat sebagai Wali Kota Bandung (2013–2018) dan Gubernur Jawa Barat (2018–2023), dikenal dengan inovasi digital serta pembangunan berbasis komunitas.
Sebelum berpolitik, ia mendirikan Urbane, firma arsitektur berkonsep ramah lingkungan. Namanya juga dikaitkan dengan dugaan kasus korupsi iklan Bank BJB, di mana KPK memanggilnya untuk dimintai keterangan. Hingga kini, ia tetap menjadi salah satu figur berpengaruh dalam politik nasional.
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Mochamad Ridwan Kamil, yang akrab disapa Kang Emil, lahir pada 4 Oktober 1971 di Bandung, Jawa Barat. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Atje Misbach Muhjiddin dan Tjutju Sukaesih. Sejak kecil, Emil telah menunjukkan ketertarikan pada seni dan arsitektur.
Ia menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), jurusan Arsitektur, dan lulus pada tahun 1995. Setelah itu, ia melanjutkan studi pascasarjana di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, dengan beasiswa dari pemerintah.
Karier Arsitektur dan Urbanisme
Setelah menyelesaikan studinya, Ridwan Kamil bekerja di beberapa firma arsitektur di Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia. Pada tahun 2004, ia mendirikan Urbane, sebuah perusahaan desain arsitektur yang dikenal dengan konsep ramah lingkungan dan berbasis komunitas.
Beberapa karya arsitekturnya yang terkenal meliputi Museum Tsunami Aceh dan Masjid Al-Irsyad di Bandung. Emil juga aktif dalam gerakan urbanisme yang berfokus pada peningkatan kualitas ruang publik di perkotaan.
Karier Politik
Ketertarikannya pada perbaikan tata kota membawa Emil ke dunia politik. Pada tahun 2013, ia terpilih sebagai Wali Kota Bandung. Di bawah kepemimpinannya, Bandung mengalami transformasi besar dalam tata kelola kota, infrastruktur, dan teknologi layanan publik. Emil dikenal sebagai pemimpin yang inovatif, dengan program-program berbasis teknologi dan pendekatan partisipatif masyarakat.
Keberhasilannya di Bandung membawanya ke tingkat provinsi. Pada 2018, ia terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat. Di posisi ini, ia terus mengembangkan program-program berbasis digital, seperti Desa Digital dan Jabar Quick Response, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan respons pemerintah terhadap kebutuhan publik.
Dugaan Kasus Korupsi Iklan Bank BJB
Pada awal 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyelidiki dugaan korupsi terkait pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB).
Kasus ini menyeret beberapa pejabat, termasuk mantan Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Sebagai bagian dari penyelidikan, KPK berencana memanggil Ridwan Kamil untuk dimintai keterangan terkait pengelolaan anggaran iklan saat ia masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Selain itu, KPK juga telah menggeledah beberapa lokasi yang diduga berkaitan dengan kasus ini.
Hingga saat ini, Ridwan Kamil belum ditetapkan sebagai tersangka, tetapi pemanggilannya menjadi sorotan publik dan menimbulkan berbagai spekulasi mengenai keterlibatannya dalam kasus ini.
Gaya Kepemimpinan dan Inovasi
Ridwan Kamil dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang unik, menggabungkan pendekatan kreatif dan teknologi. Ia aktif di media sosial, menjadikan platform tersebut sebagai sarana komunikasi langsung dengan masyarakat.
Pendekatan ini tidak hanya memperkuat transparansi pemerintahan tetapi juga mempercepat respons terhadap berbagai masalah di lapangan.
Selain inovasi di bidang pemerintahan, Emil juga fokus pada pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan pengembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat.
Di bawah kepemimpinannya, berbagai proyek strategis, seperti pembangunan jalan tol, pengembangan pariwisata, dan revitalisasi kawasan kumuh, mendapatkan perhatian khusus.
Kehidupan Pribadi
Ridwan Kamil menikah dengan Atalia Praratya dan dikaruniai dua anak, Emmeril Kahn Mumtadz dan Camillia Laetitia Azzahra. Kehidupan pribadinya sempat menjadi sorotan publik, terutama ketika putra sulungnya, Emmeril Kahn, mengalami musibah di Sungai Aare, Swiss, pada tahun 2022. Kejadian ini menjadi momen berat bagi keluarga, tetapi juga memperlihatkan dukungan besar dari masyarakat Indonesia.
Warisan dan Pengaruh
Dengan latar belakang arsitektur dan kepemimpinan inovatifnya, Ridwan Kamil telah memberikan warna baru dalam dunia politik Indonesia. Gaya komunikasinya yang terbuka dan program-program berbasis teknologi menjadi inspirasi bagi banyak pemimpin daerah lainnya.
Meski masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat akan berakhir, ia tetap menjadi salah satu figur yang diperhitungkan dalam perpolitikan nasional.
Ridwan Kamil bukan sekadar arsitek atau politisi, tetapi seorang inovator yang berusaha membangun perubahan nyata. Dengan kombinasi kecerdasan, kreativitas, dan kepemimpinan yang inklusif, ia terus menciptakan terobosan dalam tata kelola pemerintahan dan pembangunan.
Namun, kontroversi terkait dugaan korupsi anggaran iklan menjadi tantangan bagi citranya sebagai pemimpin yang bersih. Ke depan, banyak yang menantikan bagaimana ia merespons isu ini dan langkah politik selanjutnya dari sosok yang dikenal dengan visi progresifnya ini.
(*)