• 12 Jul, 2025

Serangan Presisi Israel Tewaskan Kepala IRGC Iran, Klaim Diluncurkan dari Jarak 2.000 Km

Serangan Presisi Israel Tewaskan Kepala IRGC Iran, Klaim Diluncurkan dari Jarak 2.000 Km

Israel serang Iran dari jarak 2.000 km dan tewaskan Kepala IRGC dengan presisi tinggi. Ketegangan memuncak, AS evakuasi kedutaan. Simak dampak geopolitik, ancaman perang, dan lonjakan harga minyak dunia.

Teheran – Serangan presisi militer Israel dikabarkan menewaskan Kepala Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, dalam sebuah operasi udara rahasia yang diluncurkan dari jarak lebih dari 2.000 kilometer. Serangan itu disebut begitu akurat hingga "lampu di apartemen sebelah masih menyala," menandakan minimnya kerusakan di luar target.

Kabar ini mencuat setelah unggahan viral di media sosial yang menyebut, “This is how precise was the attack to kill the Head of IRGC in Iran. The lights are still on in the adjacent flat. From 2000 kms away. Pin point.” Klaim tersebut menyoroti kecanggihan sistem senjata berpemandu Israel yang digunakan dalam operasi militer terbaru terhadap Iran.

Sumber dari TIME dan Reuters menyebut bahwa serangan udara tersebut merupakan bagian dari "Operation Rising Lion", sebuah operasi militer besar-besaran yang diluncurkan Israel pada Kamis dini hari, 13 Juni 2025. Targetnya mencakup lebih dari 100 lokasi strategis, termasuk situs pengayaan uranium di Natanz, fasilitas nuklir di Isfahan, hingga markas militer di Teheran, Shiraz, Tabriz, dan Kermanshah.

Sejumlah laporan menyebut, serangan dilakukan dengan menggunakan rudal jelajah jarak jauh dan drone tempur canggih yang mampu menembus pertahanan udara Iran tanpa terdeteksi. Dalam serangan ini, bukan hanya Hossein Salami yang menjadi korban, tetapi juga beberapa ilmuwan nuklir dan pejabat tinggi Iran lainnya.

Meski belum ada konfirmasi terbuka dari Israel, berbagai sumber menyatakan bahwa operasi ini dirancang untuk mengganggu program nuklir Iran yang terus berkembang, serta sebagai balasan atas serangkaian provokasi militer dari Teheran dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam pernyataannya, juru bicara IDF menegaskan, “Precision strike on the facility… eliminating Hajizadeh along with several key figures,” merujuk pada keberhasilan eliminasi tokoh-tokoh strategis Iran tanpa menyebabkan kerusakan besar di sekitar lokasi.

Sementara itu, pemerintah Iran langsung merespons keras. Kementerian Luar Negeri Iran menyebut serangan ini sebagai “deklarasi perang” dan memperingatkan bahwa akan ada pembalasan setimpal. Iran telah meluncurkan lebih dari 100 drone ke wilayah udara Israel sebagai bentuk perlawanan awal, meskipun sebagian besar berhasil dihentikan oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.

Situasi ini menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah. Amerika Serikat, meskipun menyatakan tidak terlibat dalam serangan tersebut, telah mengevakuasi sebagian staf kedutaan dari Irak, Kuwait, Bahrain, dan Israel. Kedutaan AS di Tel Aviv, Yerusalem, dan Beersheba pun diberlakukan pembatasan aktivitas untuk alasan keamanan.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyampaikan keprihatinan atas eskalasi ini dan menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri. “Situasi ini berpotensi menjadi bencana regional jika tidak segera dikendalikan,” ujarnya.

Di tengah meningkatnya risiko perang terbuka, pasar global pun terdampak. Harga minyak mentah melonjak lebih dari 10 persen hanya dalam waktu 24 jam sejak serangan dimulai. Para analis memperkirakan ketidakpastian geopolitik ini akan terus memengaruhi perdagangan internasional dalam waktu dekat.

Hingga kini, belum ada sinyal kuat dari komunitas internasional untuk melakukan mediasi langsung antara kedua negara. Meski PBB tengah mengupayakan rapat darurat, belum ada keputusan konkret yang diambil untuk meredam eskalasi.

Dengan kemampuan militer dan intelijen yang terbukti tinggi, Israel menunjukkan bahwa jarak 2.000 kilometer bukan penghalang untuk melumpuhkan target prioritas. Namun, dengan tensi yang terus meningkat, dunia kini menyaksikan apakah krisis ini akan menjadi awal dari konflik yang lebih besar di Timur Tengah.

(*)

Redaksi MGN

Redaksi MGN

Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.