• 12 Jul, 2025

Sering Asam Lambung Naik? Waspada, Bisa Jadi Anda Menderita GERD

Sering Asam Lambung Naik? Waspada, Bisa Jadi Anda Menderita GERD

Sering asam lambung naik? Bisa jadi itu GERD. Kenali gejalanya dan cegah komplikasi sebelum terlambat!

GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah kondisi kronis ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), regurgitasi, dan rasa tidak nyaman. Banyak orang menganggapnya sebagai masalah pencernaan biasa, padahal jika dibiarkan, GERD dapat menimbulkan komplikasi serius.

GERD: Penyakit yang Sering Diremehkan

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sekitar 20% orang dewasa di negara maju mengalami GERD. 

Penyakit ini terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah (LES) melemah atau tidak menutup dengan baik, sehingga asam lambung mengiritasi dinding kerongkongan.

Gejala yang paling umum meliputi:

  • Sensasi terbakar di dada setelah makan atau saat berbaring
  • Rasa asam atau pahit di mulut akibat regurgitasi
  • Kesulitan menelan
  • Batuk kronis atau suara serak, terutama di pagi hari

Sayangnya, banyak penderita yang mengabaikan gejala ini, sehingga kondisi mereka semakin memburuk.

Dampak yang Lebih dari Sekadar Tidak Nyaman

Jika tidak ditangani dengan baik, GERD dapat menyebabkan:

  • Esofagitis, yaitu peradangan pada dinding kerongkongan
  • Barrett’s esophagus, perubahan sel yang meningkatkan risiko kanker esofagus
  • Striktur esofagus, yaitu penyempitan saluran kerongkongan akibat jaringan parut
  • Gangguan tidur akibat asam lambung naik saat berbaring

GERD juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental. Stres dan kecemasan sering muncul akibat ketidaknyamanan yang terus-menerus, terutama bagi mereka yang mengalami gejala saat tidur.

Gaya Hidup dan Kebiasaan yang Memperburuk GERD

Beberapa faktor yang dapat memperburuk GERD antara lain:

  • Konsumsi makanan tinggi lemak, pedas, kafein, dan alkohol
  • Kebiasaan makan dalam porsi besar atau langsung tidur setelah makan
  • Obesitas yang meningkatkan tekanan pada lambung
  • Merokok, yang melemahkan sfingter esofagus
  • Stres berlebih yang dapat meningkatkan produksi asam lambung

Mengenali dan menghindari faktor pemicu ini adalah langkah awal dalam mengelola GERD.

Mungkinkah GERD Disembuhkan?

Tidak seperti maag biasa yang dapat reda dengan antasida, GERD memerlukan penanganan jangka panjang. 

Beberapa langkah yang disarankan oleh dokter meliputi:

  • Mengubah pola makan dengan menghindari makanan pemicu dan makan dalam porsi kecil
  • Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada lambung
  • Menghindari tidur atau berbaring setidaknya dua jam setelah makan
  • Menggunakan obat seperti Proton Pump Inhibitor (PPI) atau H2-blocker sesuai anjuran dokter
  • Operasi seperti Nissen fundoplication bagi kasus yang tidak membaik dengan pengobatan

Jangan Abaikan Sinyal Tubuh

GERD bukan penyakit yang bisa dianggap remeh. Gejala yang tampak sederhana bisa berkembang menjadi komplikasi serius jika tidak ditangani sejak dini. 

Mengenali tanda-tanda GERD dan mengubah gaya hidup lebih sehat adalah langkah utama untuk menghindari dampak jangka panjang. 

Jika sering mengalami heartburn atau gejala lainnya, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. ***

Redaksi MGN

Redaksi MGN

Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.