Jakarta – Kabar duka menyelimuti dunia hukum dan media tanah air. Ibrahim Sjarief Assegaf, suami dari jurnalis senior sekaligus pendiri Narasi, Najwa Shihab, meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025) pukul 14.29 WIB. Ia mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur, akibat serangan stroke.
“Ibrahim wafat karena stroke,” kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla kepada wartawan, Selasa siang. Ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai kalangan, termasuk dari rekan-rekan kerja dan tokoh publik yang mengenal sosoknya sebagai pribadi yang tenang, berilmu, dan berdedikasi.
Media Narasi, tempat Najwa Shihab berkiprah sebagai founder, turut mengonfirmasi kabar duka ini melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka. Dalam pernyataan tersebut, disebutkan, “Telah meninggal dunia Ibrahim Sjarief Assegaf, Komisaris Utama Narasi, suami dari pendiri Narasi, Najwa Shihab.”
Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Jeruk Purut, Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Berdasarkan informasi yang diterima, almarhum akan dimakamkan pada Rabu (21/5/2025) pukul 10.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Ibrahim Sjarief Assegaf dikenal sebagai salah satu tokoh hukum terkemuka di Indonesia. Ia merupakan pendiri dari firma hukum Assegaf Hamzah & Partners, yang telah menangani banyak perkara penting di tingkat nasional dan internasional. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, kemudian melanjutkan studi ke Universitas Melbourne dan Harvard Law School.
Selain dikenal karena kiprahnya di dunia hukum, Ibrahim juga dikenang sebagai pribadi yang mendukung penuh perjalanan karier Najwa Shihab, baik sebagai jurnalis maupun pegiat media independen. Mereka menikah pada tahun 1997 dan dikaruniai seorang putra bernama Izzat Ibrahim Assegaf.
Kepergian Ibrahim menyisakan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi komunitas hukum dan media di Indonesia. Sosoknya yang bersahaja namun penuh integritas akan selalu dikenang sebagai bagian penting dalam lanskap profesional Indonesia.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi cobaan ini. Selamat jalan, Ibrahim Sjarief Assegaf. Nama dan teladanmu akan hidup dalam kenangan banyak orang.
(*)