• 16 Jul, 2025

Trump Merasa Dipermainkan Netanyahu soal Serangan ke Iran, Apakah Koalisi AS-Israel Retak?

Trump Merasa Dipermainkan Netanyahu soal Serangan ke Iran, Apakah Koalisi AS-Israel Retak?

Trump ungkap dirinya tahu rencana Israel serang Iran dan merasa dimanfaatkan Netanyahu. Ketegangan memuncak, muncul dugaan retaknya koalisi AS-Israel. Simak pengakuan mengejutkan, strategi disinformasi, dan dampaknya bagi geopolitik Timur Tengah.

Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya merasa dimanfaatkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait operasi militer rahasia terhadap Iran, memunculkan ketegangan diplomatik antara dua sekutu lama tersebut.

Pernyataan itu muncul setelah laporan investigatif dari berbagai media internasional menyebut adanya koordinasi terselubung antara Washington dan Tel Aviv sebelum serangan militer Israel ke fasilitas nuklir Iran. Trump, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Wall Street Journal, mengatakan bahwa dirinya “mengetahui” rencana tersebut sebelum dieksekusi, dan menggambarkan bahwa bukan hanya sekadar pemberitahuan biasa, tetapi lebih dari itu. “Kita tahu apa yang bakal terjadi,” ujar Trump, memberi sinyal bahwa keterlibatan Amerika jauh lebih dalam ketimbang yang selama ini dikira publik.

Di balik pengakuan tersebut, muncul dugaan bahwa Israel telah menjalankan kampanye disinformasi bersama Amerika untuk mengelabui Iran. Laporan dari Financial Times menyebut adanya upaya gabungan kedua negara untuk membuat Teheran percaya bahwa jalur diplomatik masih terbuka, sementara Israel tengah mempersiapkan serangan. Operasi ini dikenal di kalangan intelijen sebagai “strategi penipuan strategis,” di mana manipulasi informasi menjadi alat utama dalam skenario geopolitik.

Namun, konflik muncul ketika Trump merasa bahwa Netanyahu menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan. Sejumlah sumber yang dekat dengan Gedung Putih mengungkapkan bahwa Trump sempat memutus kontak langsung dengan Netanyahu selama beberapa hari setelah insiden tersebut. Mereka menyebut bahwa Presiden merasa "dijebak" dalam agenda politik internal Israel, terutama menjelang tekanan dalam negeri yang semakin kuat terhadap pemerintahan Netanyahu.

“Trump marah karena merasa digunakan. Dia tidak ingin terlihat terlibat dalam operasi militer besar yang bisa memicu perang regional, apalagi jika itu bukan atas inisiatif Washington,” ungkap seorang staf senior anonim kepada Times of Israel.

Meskipun demikian, hubungan strategis antara AS dan Israel tetap berjalan. Menurut juru bicara keamanan nasional, “Presiden tetap berkomitmen terhadap keamanan Israel, namun keterbukaan dan kepercayaan adalah fondasi dari semua aliansi.” Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Israel enggan memberikan komentar resmi terkait dinamika ini.

Pengakuan Trump membuka perdebatan besar mengenai batas antara kerjasama strategis dan manipulasi diplomatik. Sejumlah analis menyebut bahwa insiden ini dapat menjadi preseden buruk dalam komunikasi militer antara dua negara. Selain itu, adanya kampanye disinformasi turut merusak kredibilitas diplomasi global, terutama dalam isu nuklir yang sangat sensitif.

Ketegangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan eskalasi konflik di Timur Tengah. Iran sendiri telah meningkatkan tingkat kewaspadaan militernya dan mempercepat pengembangan sistem pertahanan rudal sebagai respons langsung terhadap serangan Israel.

Meski tidak secara eksplisit mengatakan bahwa dirinya “dibodohi,” bahasa tubuh dan narasi Trump menunjukkan adanya perasaan dikhianati. Para pengamat menilai bahwa walaupun ini bukan akhir dari hubungan AS–Israel, namun menjadi peringatan keras bahwa kepercayaan bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh dalam politik luar negeri.

Dalam lanskap global yang semakin kompleks, insiden ini menunjukkan betapa tipisnya garis antara diplomasi dan tipu daya. Apa yang tampak sebagai kerjasama bisa berubah menjadi konflik ketika komunikasi tak lagi jujur. Bagi Trump, ini mungkin bukan hanya masalah strategi militer, melainkan soal harga diri politik yang tercabik.

(*)

Redaksi MGN

Redaksi MGN

Redaksi Grahanusantara.ID (Media Graha Nusantara [MGN]) adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.