Jakarta - Kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi tanpa biaya kembali hadir melalui program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025. Program ini resmi dibuka sejak 2 April 2025 dan ditujukan bagi calon mahasiswa S1, S2, dan S3, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Beasiswa Indonesia Bangkit merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Agama dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program ini menyasar para santri, siswa madrasah, mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), serta guru, dosen, dan tenaga kependidikan. Tujuannya tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di bidang keagamaan, tetapi juga memperkuat moderasi beragama serta mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045.
“Program ini bagian dari ikhtiar menyiapkan generasi emas Indonesia 2045. BIB menyasar santri, siswa madrasah, mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), serta para guru, dosen, dan tenaga kependidikan,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenag.
Beasiswa ini terbagi dalam dua skema: Beasiswa Gelar (degree) dan Beasiswa Non-Gelar (non-degree). Jenjang gelar mencakup program S1, S2, dan S3. Sementara untuk non-gelar, beasiswa diberikan dalam bentuk pelatihan, pengembangan kompetensi, dan program peningkatan kapasitas lainnya.
Tak hanya membebaskan biaya kuliah, beasiswa ini juga mencakup pembiayaan penuh: dari tunjangan hidup, biaya penelitian, hingga pendukung lainnya, sesuai ketentuan yang berlaku. Kelompok rentan dan penyandang disabilitas juga mendapat porsi perhatian melalui jalur afirmasi.
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman https://beasiswa.kemenag.go.id/. Untuk gelombang pertama, pendaftaran dibuka hingga 30 April 2025. Gelombang kedua direncanakan menyusul pada pertengahan tahun.
Dengan semakin terbukanya akses pendidikan melalui program seperti BIB 2025, tak ada lagi alasan untuk tidak mengejar mimpi setinggi mungkin. Bagi generasi muda Indonesia, inilah saatnya melangkah lebih jauh—tanpa beban biaya.
***
