Press ESC to close

Liga Korupsi Indonesia, Klasemen Kasus Mega Skandal yang Mengguncang Negeri

Jakarta – Tahun 2025 diawali dengan maraknya pengungkapan kasus-kasus korupsi besar yang mengguncang Indonesia. Publik pun bereaksi dengan cara yang unik: menyusun "Liga Korupsi Indonesia", sebuah daftar peringkat yang mengurutkan kasus-kasus korupsi berdasarkan besarnya kerugian negara. 

Dengan nilai fantastis yang mencapai ratusan triliun rupiah, daftar ini menjadi potret suram betapa masifnya praktik korupsi di Tanah Air.

Di posisi puncak klasemen, kasus korupsi tata niaga timah yang melibatkan Harvey Moeis dan rekan-rekannya menorehkan angka mencengangkan, yaitu Rp300 triliun. 

Skandal ini bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan cerminan betapa besarnya dampak korupsi terhadap perekonomian dan kesejahteraan rakyat. 

"Kerugian negara akibat praktik ini benar-benar di luar nalar," ungkap salah satu sumber dalam penegakan hukum yang menangani kasus tersebut.

Namun, kasus timah bukan satu-satunya yang menarik perhatian publik. Mega skandal lainnya turut masuk dalam daftar, mulai dari dugaan korupsi di PT Pertamina Subholding KKKS, Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), PT Duta Palma Group, hingga proyek BTS 4G yang menyeret sejumlah pejabat tinggi. 

Masing-masing kasus ini memiliki pola yang mirip: penyalahgunaan kewenangan, aliran dana haram, dan dampak langsung terhadap masyarakat luas.

Publik semakin geram ketika daftar panjang tersangka korupsi terus bertambah. 

KPK baru-baru ini menahan sejumlah tokoh, termasuk Mohamad Haniv, mantan pejabat pajak yang diduga menerima gratifikasi; Hevearita Gunaryanti Rahayu, mantan Wali Kota Semarang yang terseret dalam pengadaan meja dan kursi sekolah; serta petinggi PT ASDP Indonesia Ferry yang diduga terlibat dalam akuisisi perusahaan dengan cara yang tidak semestinya.

Sementara itu, kasus dugaan korupsi di PT Taspen dan anak perusahaan Telkom semakin menguatkan dugaan bahwa praktik ini telah mengakar hingga ke berbagai sektor. 

Tak terkecuali proyek-proyek infrastruktur seperti pembangunan flyover di Riau yang kini menjadi sorotan akibat dugaan penyimpangan dana besar-besaran.

Di tengah sorotan tajam publik, penegakan hukum pun diuji. 

"Kami tidak akan berhenti. Setiap kasus akan ditangani secara transparan dan sesuai hukum yang berlaku," tegas seorang pejabat KPK dalam keterangannya. 

Namun, masyarakat tetap mempertanyakan sejauh mana efektivitas upaya pemberantasan korupsi di tengah derasnya kasus yang terungkap.

Dengan daftar panjang yang terus bertambah, Liga Korupsi Indonesia menjadi simbol ironi dalam pemberantasan korupsi di negeri ini. 

Jika di dunia olahraga, klasemen menjadi ajang persaingan sehat, maka dalam konteks ini, klasemen justru menggambarkan persaingan kelam di antara para pelaku kejahatan kerah putih. 

Yang menjadi pertanyaan besar: kapan negeri ini bisa keluar dari lingkaran korupsi yang seakan tak ada habisnya?

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *