Press ESC to close

MotoGP 2025: Viñales vs Bastianini, Siapa yang Lebih Cepat Jinakkan KTM?

Jakarta - Maverick Viñales dan Enea Bastianini resmi bergabung dengan tim Red Bull KTM Tech3 untuk musim MotoGP 2025. Perpindahan ini menandai tantangan baru bagi keduanya, terutama dalam hal adaptasi dengan motor KTM RC16. Namun, melihat rekam jejak dan pengalaman masing-masing, siapa yang lebih cepat menyesuaikan diri?

Viñales memiliki sejarah berpindah-pindah pabrikan dan tetap kompetitif. Ia memulai karier MotoGP bersama Suzuki pada 2015 dan mencatat kemenangan pertamanya di Grand Prix Inggris 2016—sebuah pencapaian besar bagi Suzuki setelah terakhir kali menang pada 2007. Setelah itu, ia hijrah ke Yamaha pada 2017 dan langsung mengantongi tiga kemenangan di musim pertamanya. Perjalanan berlanjut ke Aprilia pada 2021, di mana ia kembali meraih kemenangan di GP Americas 2024. Dengan tiga pabrikan berbeda yang sudah membawanya ke podium tertinggi, Viñales kini mengincar kemenangan keempatnya dengan KTM.

"Viñales berambisi menjadi pembalap pertama yang memenangkan balapan MotoGP dengan empat pabrikan berbeda: Suzuki, Yamaha, Aprilia, dan KTM," tulis AS.

Di sisi lain, Bastianini menghadapi tantangan yang berbeda. Sejak naik kelas ke MotoGP pada 2021, ia selalu mengendarai Ducati. Bersama Gresini Racing pada 2022, ia meraih empat kemenangan, termasuk di Grand Prix Qatar dan Americas. Namun, ketika bergabung dengan tim pabrikan Ducati pada 2023, ia mengalami kesulitan beradaptasi dengan Desmosedici GP23, diperparah oleh cedera yang menghambat performanya. Kini, dengan kepindahannya ke KTM, ia untuk pertama kalinya harus menyesuaikan diri dengan motor yang benar-benar berbeda.

Seperti yang diungkapkan oleh MotoGP.com, "Setelah empat tahun bersama Ducati, perpindahannya ke KTM pada 2025 menandai pengalaman pertamanya dengan pabrikan lain di kelas MotoGP."

Dengan rekam jejak yang ada, Viñales tampaknya memiliki keunggulan dalam hal adaptasi. Pengalamannya yang luas dengan berbagai pabrikan membuatnya lebih siap menghadapi karakteristik motor baru. Sementara itu, Bastianini perlu menyesuaikan gaya balapnya yang selama ini terbentuk di atas Ducati.

Namun, baik Viñales maupun Bastianini memiliki satu referensi yang sama: Pedro Acosta. Pembalap muda berbakat ini telah membuktikan dirinya dengan KTM RC16, dan data serta gaya balapnya menjadi acuan bagi dua pembalap senior ini.

"Pedro Acosta telah menunjukkan performa impresif dengan KTM RC16. Data dan gaya balapnya menjadi acuan bagi Viñales dan Bastianini dalam memahami karakteristik motor dan meningkatkan performa mereka," tulis AS.

Dengan musim MotoGP 2025 yang semakin dekat, semua mata tertuju pada bagaimana kedua pembalap ini menyesuaikan diri dengan KTM RC16. Viñales berusaha mencetak sejarah, sementara Bastianini menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya. Adaptasi mereka akan menjadi salah satu cerita paling menarik di musim depan.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *