Press ESC to close

Aset Kripto Hilang di HTX: Rangkaian Peretasan dan Kekhawatiran Keamanan

Jakarta - HTX, platform perdagangan kripto yang sebelumnya dikenal sebagai Huobi, kembali menjadi sorotan publik setelah serangkaian insiden peretasan yang mengakibatkan hilangnya aset dalam jumlah besar. Seiring meningkatnya kekhawatiran pengguna, transparansi dan keamanan menjadi dua isu yang terus menekan eksistensi platform ini di mata komunitas kripto global.

Pada 24 September 2023, HTX dilaporkan kehilangan 5.000 ETH—senilai sekitar 8 juta dolar AS—akibat peretasan. Justin Sun, pendiri Tron dan penasihat HTX, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa perusahaan telah “sepenuhnya menutupi kerugian yang timbul akibat peretasan dan sistem HTX telah beroperasi secara normal.” Menariknya, HTX juga menawarkan imbalan “white hat” sebesar 5 persen dari total aset yang dicuri (sekitar 400 ribu dolar AS) kepada pelaku jika bersedia mengembalikan dana. Beberapa hari kemudian, peretas mengembalikan 4.999 ETH dan menerima hadiah tersebut.

Namun ketenangan itu tak berlangsung lama. Pada 22 November 2023, jembatan lintas rantai Heco—yang menghubungkan HTX dengan blockchain Ethereum—dilaporkan dieksploitasi. Kerugian kali ini jauh lebih besar: sekitar 87 juta dolar AS, termasuk aset dalam bentuk ether, tether (USDT), dan wrapped bitcoin (HBTC). Insiden ini kembali mengguncang kepercayaan pengguna, apalagi setelah diketahui bahwa penarikan dana dalam jumlah besar terjadi tak lama setelah peretasan.

Data dari platform pelacakan on-chain mencatat bahwa antara 25 November hingga 10 Desember 2023, HTX mencatat arus keluar bersih sebesar 258 juta dolar AS. Angka ini mencerminkan kekhawatiran dan kepanikan yang menyelimuti sebagian besar penggunanya, menyusul dua insiden keamanan dalam rentang waktu yang relatif berdekatan.

Sebagai tanggapan atas insiden tersebut, HTX melaporkan telah meningkatkan upaya pengawasan dan mitigasi risiko. Dalam laporan keamanannya pada Agustus 2024, mereka menyebutkan telah membekukan lebih dari 80 ribu dolar AS dalam aset curian dan memblokir 2.739 alamat mencurigakan. Langkah tersebut diklaim berhasil mencegah potensi kerugian hingga 75.827 dolar AS.

Namun demikian, langkah-langkah perbaikan tersebut belum sepenuhnya meredakan kekhawatiran. Dalam dunia kripto yang menuntut kepercayaan dan transparansi, reputasi adalah aset yang nilainya tak kalah penting dari token atau koin digital. HTX kini menghadapi tantangan besar untuk memulihkan kepercayaan dan membuktikan bahwa mereka mampu menjaga keamanan aset para penggunanya.

Dengan begitu banyak pertukaran kripto yang bersaing menawarkan teknologi lebih aman dan transparan, HTX berada pada titik kritis. Apakah mereka mampu menjawab tantangan tersebut, atau justru terseret dalam arus ketidakpercayaan yang semakin besar—waktu yang akan menjawab.

***

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *