Press ESC to close

Cari Loker Makin Sulit, Dunia Kerja Berubah? Profesi ini Jadi Idola di Era Digital

Jakarta - Pasar kerja yang semakin kompetitif memaksa banyak profesional untuk mencari jalur karier baru. 

Salah satu fenomena yang semakin terlihat adalah peralihan para pekerja dari berbagai latar belakang ke sektor kecerdasan buatan (AI) dan teknologi. 

Seorang lulusan jurnalisme di Amerika Serikat, misalnya, baru saja menerima tawaran sebagai pelatih model AI. 

Perusahaan tempatnya bekerja mencari individu yang memiliki keterampilan menulis dan mengedit guna menyempurnakan model bahasa mereka.

Dalam pernyataannya, perusahaan tersebut menegaskan bahwa mereka membutuhkan tenaga profesional dengan latar belakang jurnalisme untuk memastikan akurasi dan objektivitas model AI yang dikembangkan. 

“Kami mencari profesional dengan latar belakang jurnalisme yang dapat membantu meningkatkan akurasi dan objektivitas model AI kami,” ujar perwakilan perusahaan. 

Tawaran pekerjaan ini bukan hanya memberikan gaji yang kompetitif, tetapi juga kesempatan untuk bekerja dalam tim multidisiplin yang terus berkembang di industri teknologi.

Fenomena perpindahan karier ke sektor AI mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam lanskap ketenagakerjaan. 

Dengan meningkatnya otomatisasi dan digitalisasi di berbagai sektor, permintaan terhadap keterampilan yang terkait dengan AI terus meningkat. 

Alhasil, banyak individu yang sebelumnya bekerja di bidang-bidang lain, seperti jurnalisme, kini mempertimbangkan untuk mengembangkan keterampilan baru agar tetap relevan dalam pasar kerja yang dinamis.

Seorang analis industri menyoroti tren ini sebagai bukti bahwa profesional harus mampu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar. 

“Perpindahan profesional ke sektor AI menunjukkan adaptasi terhadap kebutuhan pasar yang terus berkembang,” jelasnya. 

Menurutnya, fleksibilitas dan kemauan untuk terus belajar adalah kunci utama dalam menghadapi perubahan yang cepat di dunia kerja saat ini.

Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan teknologi kini semakin terbuka terhadap perekrutan individu dari latar belakang non-teknis. 

Mereka menyadari bahwa keberagaman keterampilan dan perspektif dapat berkontribusi pada pengembangan produk dan layanan yang lebih inovatif. 

Seorang eksekutif perusahaan teknologi menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin, dengan mengatakan.

“Kami menghargai kontribusi dari berbagai disiplin ilmu, karena hal ini membantu kami menciptakan solusi yang lebih komprehensif.”

Bagi para pencari kerja, tren ini menjadi peluang untuk mengeksplorasi bidang baru dan mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. 

Melalui pelatihan dan pendidikan tambahan, mereka dapat meningkatkan daya saing di era digital yang semakin berkembang. 

Seorang pelatih karier memberikan saran bagi mereka yang ingin beradaptasi dengan perubahan ini.

“Investasi dalam pengembangan keterampilan di bidang teknologi dan AI dapat membuka peluang karier yang menjanjikan di masa depan.” 

Oleh karena itu, individu perlu proaktif dalam mengidentifikasi tren industri serta menyesuaikan keterampilan mereka agar tetap relevan dan kompetitif di pasar kerja yang terus berkembang.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *