Tangerang Selatan – Pikun bukanlah sekadar bagian alami dari penuaan, melainkan kondisi yang dapat dicegah dengan pola hidup sehat, termasuk asupan makanan yang tepat. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa pola makan yang kaya nutrisi tertentu dapat membantu menjaga daya ingat dan mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Sejumlah pakar kesehatan merekomendasikan sembilan jenis makanan yang memiliki manfaat neuroprotektif, mulai dari ikan berlemak hingga cokelat hitam. Kandungan seperti asam lemak omega-3, flavonoid, antioksidan, serta vitamin B dan C berperan penting dalam mendukung fungsi kognitif dan memperlambat proses penuaan otak.
"Asupan makanan sangat berpengaruh terhadap kesehatan otak dalam jangka panjang," ungkap seorang ahli gizi dalam artikel CNN Indonesia. “Nutrisi seperti omega-3 dalam ikan dan antioksidan dalam buah beri dapat membantu melindungi otak dari peradangan dan stres oksidatif.”
Salah satu makanan yang paling direkomendasikan adalah ikan berlemak, seperti salmon, tuna, dan sarden. Ikan-ikan ini kaya akan DHA (docosahexaenoic acid), komponen utama membran sel otak yang berperan dalam memperkuat koneksi saraf. Studi dalam Journal of Alzheimer’s Disease menunjukkan bahwa konsumsi rutin omega-3 dapat menurunkan risiko Alzheimer hingga 47%.
Selain itu, kacang kenari menjadi pilihan tepat karena mengandung kombinasi unik asam lemak omega-3, polifenol, dan antioksidan yang terbukti meningkatkan daya ingat. Penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa konsumsi kacang kenari secara rutin dapat memperbaiki kecepatan pemrosesan informasi pada lansia.
Tak hanya makanan tinggi lemak sehat, buah-buahan seperti blueberry dan blackberry juga memiliki efek luar biasa terhadap fungsi kognitif. Flavonoid dalam buah beri telah terbukti mampu menunda penurunan kognitif hingga 2,5 tahun, menurut studi dalam Annals of Neurology.
Bagi mereka yang ingin menjaga otak tetap tajam, kunyit dapat menjadi tambahan berharga dalam pola makan sehari-hari. Senyawa aktifnya, kurkumin, diketahui memiliki kemampuan menembus otak dan meningkatkan kadar BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor)—protein yang membantu pertumbuhan sel saraf baru.
Selain itu, telur sering kali dianggap makanan sederhana, tetapi kandungan kolin di dalamnya memiliki peran penting dalam produksi asetilkolin, neurotransmitter yang mendukung memori dan pembelajaran. Studi dari American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi kolin yang cukup berkaitan erat dengan fungsi kognitif yang lebih baik.
Pilihan makanan lain yang tak kalah bermanfaat adalah cokelat hitam, yang mengandung flavonoid dan kafein untuk meningkatkan aliran darah ke otak serta mendukung fokus dan kewaspadaan mental. Ditambah lagi, buah jeruk yang kaya vitamin C berperan sebagai antioksidan kuat untuk melindungi sel-sel otak dari kerusakan.
Sementara itu, alpukat yang mengandung lemak tak jenuh tunggal membantu menjaga sirkulasi darah ke otak, serta semangka yang tinggi likopen dapat mengurangi stres oksidatif yang berkaitan dengan penurunan daya ingat.
Makanan-makanan ini tidak hanya bermanfaat bagi lansia, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin menjaga fungsi otak tetap optimal. Menurut para pakar, pola makan yang sehat, dikombinasikan dengan olahraga teratur, tidur cukup, dan aktivitas mental yang merangsang otak, dapat menjadi langkah efektif dalam mencegah pikun sejak dini.
Sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan kognitif, pemilihan makanan yang tepat seharusnya bukan hanya sekadar tren, tetapi menjadi kebiasaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
(*)