Press ESC to close

Emil Dardak: Perjalanan dari Teknokrat Muda ke Wakil Gubernur Jawa Timur

Mengenal Emil Dardak: Teknokrat Muda di Panggung Politik Indonesia

Emil Elestianto Dardak lahir pada 20 Mei 1984 di Jakarta. Ia berasal dari keluarga dengan latar belakang akademisi dan birokrat. Ayahnya, Hermanto Dardak, pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum periode 2010–2014, sementara ibunya, Sri Widayati, merupakan figur penting dalam kehidupan akademisnya.

Sejak kecil, Emil menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Ia menyelesaikan pendidikan diploma di Melbourne Institute of Business and Technology, kemudian meraih gelar Sarjana di Universitas New South Wales, Australia. Tidak berhenti di situ, Emil melanjutkan studi ke Ritsumeikan Asia Pacific University di Jepang, di mana ia meraih gelar Ph.D. dalam bidang Ekonomi Pembangunan pada usia 22 tahun, menjadikannya salah satu lulusan doktor termuda di universitas tersebut.

Karier Awal: Dari Konsultan hingga Birokrat

Sebelum terjun ke dunia politik, Emil meniti karier di berbagai sektor strategis. Ia sempat bekerja sebagai World Bank Officer di Jakarta dan menjadi Media Analysis Consultant di Ogilvy. Kariernya terus menanjak hingga ia menjabat sebagai Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Dalam kapasitas ini, Emil terlibat dalam berbagai proyek infrastruktur penting di Indonesia, menunjukkan kemampuannya dalam mengelola investasi dan pembangunan ekonomi.

Menjadi Bupati Termuda Trenggalek

Pada Pilkada serentak 2015, Emil mencalonkan diri sebagai Bupati Trenggalek bersama Mochamad Nur Arifin sebagai wakilnya. Pasangan ini menjadi perhatian publik karena merupakan duet pemimpin daerah termuda saat itu. Emil dan Arifin memenangkan pemilihan dengan suara sekitar 76,28%.

Sebagai bupati, Emil tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga berupaya mengembangkan potensi ekonomi daerah, terutama sektor pariwisata. Ia mempromosikan Trenggalek sebagai destinasi wisata yang potensial dan membuka peluang investasi di berbagai sektor. Upayanya ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat.

Melangkah ke Tingkat Provinsi: Wakil Gubernur Jawa Timur

Pada tahun 2018, Emil Dardak mengambil langkah besar dalam karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa. Pasangan ini diusung oleh koalisi beberapa partai besar dan berhasil memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 53,55%.

Sebagai Wakil Gubernur, Emil bertanggung jawab atas berbagai program pembangunan di Jawa Timur, terutama yang berkaitan dengan infrastruktur dan ekonomi digital. Kepiawaiannya dalam bidang ekonomi pembangunan menjadi aset berharga bagi provinsi ini dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial.

Perjalanan Politik dan Kontroversi Keanggotaan Partai

Sebelumnya, Emil tercatat sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, pada November 2017, keanggotaannya di PDIP berakhir setelah ia memutuskan untuk maju di Pilgub Jawa Timur melalui partai lain.

Politikus PDIP, Komarudin Watubun, mengomentari hal ini dengan pernyataan tegas: "Dia memecat diri sendiri kan itu... Karena beliau itu kan bukan anggota biasa, dia memiliki KTA dan dia juga masuk dalam sekolah partai." dikutip dari Detik News.

Pada tahun 2022, Emil bergabung dengan Partai Demokrat dan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Timur. Langkah ini memperkuat posisinya di dunia politik nasional dan membuka peluang baru bagi karier politiknya di masa depan.

Kehidupan Pribadi

Di luar dunia politik, Emil dikenal sebagai sosok yang aktif di berbagai bidang, termasuk musik. Ia memiliki bakat dalam menyanyi dan memainkan piano, terutama di genre jazz.

Dalam kehidupan pribadi, Emil menikah dengan aktris Arumi Bachsin pada 30 Agustus 2013. Pasangan ini dikaruniai dua anak, yaitu Lakeisha Ariestia Dardak dan Alkeinan Mahsyir Putro Dardak.

Teknokrat yang Berkembang dalam Politik

Emil Dardak adalah contoh nyata bagaimana seorang teknokrat dengan latar belakang akademis yang kuat dapat bertransformasi menjadi pemimpin politik yang berpengaruh. Dengan kombinasi kecerdasan, pengalaman profesional, dan kepiawaian politik, Emil terus meniti jalannya sebagai salah satu tokoh muda yang berkontribusi dalam pembangunan Indonesia.

Langkah berikutnya dalam karier politiknya masih dinantikan oleh banyak pihak, apakah ia akan terus meniti karier di level provinsi atau melangkah ke kancah politik nasional. Yang jelas, Emil Dardak tetap menjadi salah satu figur yang patut diperhitungkan dalam lanskap politik Indonesia.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *