Jakarta - Myanmar kembali diguncang bencana. Dua gempa bumi dengan kekuatan besar terjadi dalam waktu berdekatan, menciptakan kepanikan di berbagai wilayah hingga ke negara tetangga.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena ini dikenal sebagai "gempa kembar"—dua peristiwa seismik dengan magnitudo serupa yang terjadi dalam waktu relatif singkat di lokasi berdekatan.
Menurut laporan BMKG, gempa tersebut merusak sejumlah infrastruktur di Myanmar dan terasa hingga Thailand.
“Kondisi ini bisa terjadi karena adanya aktivitas tektonik di lempeng yang sama atau di struktur geologi yang berdekatan,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, seperti dikutip dari sumber asli.
Bangkok, ibu kota Thailand, merasakan getaran yang cukup kuat. Warga yang berada di gedung-gedung tinggi melaporkan sensasi bergoyang yang berlangsung beberapa detik. Otoritas setempat segera mengeluarkan peringatan agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Fenomena gempa kembar sendiri bukanlah hal yang langka. BMKG mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kejadian serupa telah terjadi di berbagai belahan dunia.
Meskipun memiliki mekanisme yang kompleks, pola gempa kembar umumnya berkaitan dengan pelepasan energi di sesar aktif yang saling berhubungan.
Dengan dampak yang meluas, perhatian kini tertuju pada langkah-langkah mitigasi dan penanganan darurat. Pihak berwenang di Myanmar dan Thailand terus memantau perkembangan situasi, sementara masyarakat diimbau untuk tetap siaga.
Peristiwa ini kembali mengingatkan bahwa wilayah Asia Tenggara berada di jalur seismik aktif yang berpotensi mengalami gempa besar kapan saja. ***