Jakarta - Perempuan kepala keluarga di Indonesia terus berjuang untuk mencapai kemandirian ekonomi, menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan usaha mereka.
Pada peringatan Hari Perempuan Internasional 2025, Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) bersama Pemerintah Australia menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi perempuan.
Momentum ini ditandai dengan kunjungan Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Ibu Gita Kamath, ke Pasar Lokal PEKKA di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (12/03/25).
Kunjungan tersebut menyoroti peran penting perempuan dalam sektor ekonomi serta menegaskan dukungan Australia terhadap upaya PEKKA dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan kepala keluarga.
Sebagai organisasi masyarakat sipil, PEKKA selama ini berfokus pada pemberdayaan perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Melalui Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (Program INKLUSI), PEKKA terus mengembangkan inisiatif berbasis komunitas guna memperluas akses perempuan terhadap layanan dasar, perlindungan sosial, serta dukungan ekonomi dan mata pencaharian.
Salah satu inisiatif unggulan adalah Pasar Lokal PEKKA, sebuah platform bagi perempuan wirausaha, khususnya anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) PEKKA, untuk mengasah keterampilan kewirausahaan, memasarkan produk, serta memperluas jaringan bisnis.
Didukung oleh pemerintah daerah, pasar ini mendapatkan fasilitas seperti tempat usaha, tenda, listrik, hiburan, keamanan, dan sanitasi. Beragam produk ditawarkan, mulai dari pakaian, makanan ringan, kebutuhan pokok, hingga kerajinan tangan.
Dalam kunjungannya, Ibu Gita Kamath berkesempatan berbincang langsung dengan para perempuan wirausaha PEKKA serta menyaksikan proses produksi beberapa produk unggulan, seperti makanan olahan dan produk fashion.
Momen ini menjadi ajang bagi para perempuan kepala keluarga untuk berbagi kisah perjuangan mereka dalam membangun usaha dan menghadapi tantangan ekonomi.
Selain interaksi dengan para pelaku usaha, kunjungan ini juga mencakup diskusi antara PEKKA, perwakilan pemerintah daerah, dan Ibu Gita Kamath.
Berbagai topik dibahas, mulai dari tantangan yang dihadapi UMKM perempuan di tingkat lokal hingga peluang kolaborasi lebih lanjut antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan mitra pembangunan.
Dengan semakin kuatnya dukungan dari berbagai pihak, PEKKA berharap kunjungan ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi perempuan di Indonesia.
Melalui Program INKLUSI, PEKKA dan Pemerintah Australia berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan akses perempuan terhadap peluang ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya.
(*)