Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tentang potensi tsunami yang dapat terjadi saat puncak arus mudik Lebaran.
Peringatan ini menimbulkan kekhawatiran bagi jutaan pemudik yang bersiap melakukan perjalanan ke kampung halaman.
BMKG menjelaskan bahwa potensi tsunami ini berkaitan dengan aktivitas seismik di beberapa zona megathrust yang berpotensi memicu gempa besar.
"Tsunami bisa terjadi jika ada gempa bumi kuat di zona subduksi yang memicu pergerakan vertikal dasar laut," demikian pernyataan resmi BMKG.
Masyarakat yang tinggal atau bepergian ke wilayah pesisir diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah dengan riwayat gempa besar.
Pemerintah daerah dan instansi terkait juga diharapkan memperkuat sistem mitigasi dan evakuasi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Peringatan ini muncul di tengah persiapan mudik yang selalu diwarnai kepadatan lalu lintas, baik di jalur darat, laut, maupun udara.
Jika bencana terjadi di saat arus mudik, proses evakuasi bisa menjadi lebih sulit, terutama di daerah yang belum memiliki sistem peringatan dini yang memadai.
Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa ini bukanlah ramalan pasti, melainkan langkah mitigasi berdasarkan analisis potensi yang ada.
"Masyarakat tidak perlu panik, tetapi tetap harus waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG," tambah pernyataan tersebut.
Di tengah antusiasme menyambut Lebaran, peringatan ini menjadi pengingat bahwa Indonesia merupakan negara rawan bencana yang harus selalu siap menghadapi kemungkinan terburuk.
Pemudik diharapkan tetap memantau informasi terbaru dan mempersiapkan langkah antisipasi jika terjadi situasi darurat.
(*)