Kontroversi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), UAS Beri Kritik Tajam

Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden terpilih Prabowo Subianto mendapat respons beragam dari masyarakat. Di satu sisi, program ini digadang-gadang sebagai solusi untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak Indonesia. Namun, di sisi lain, muncul kritik terkait efisiensi anggaran dan dampaknya terhadap sektor lain, seperti pendidikan dan ketenagakerjaan.

Salah satu suara kritis datang dari Ustaz Abdul Somad (UAS), yang menilai bahwa program ini bukanlah langkah tepat dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam sebuah ceramahnya, UAS menekankan bahwa prioritas negara seharusnya adalah menciptakan lapangan kerja, bukan sekadar memberikan bantuan makanan secara langsung.

"Tugas negara adalah menciptakan lapangan kerja, bukan langsung memberikan makanan kepada anak-anak. Kalau orang tuanya punya pekerjaan, mereka bisa memberi makan anak-anak mereka sendiri," ujar UAS.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya memberdayakan kepala keluarga, terutama ayah, agar mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Seharusnya yang dipikirkan itu bagaimana ayah mendapatkan pekerjaan. Kalau kepala keluarga bekerja, otomatis keluarganya akan terpenuhi kebutuhannya," tambahnya.

Menurut UAS, pemberian makanan gratis tanpa memastikan pekerjaan bagi orang tua hanya akan menciptakan ketergantungan dan tidak menyelesaikan akar permasalahan ekonomi.

"Kalau negara hanya fokus memberikan makanan kepada anak-anak, tapi tidak menyediakan pekerjaan bagi orang tua mereka, ini bukan solusi. Yang dibutuhkan rakyat adalah kesempatan kerja yang layak," tegasnya.

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto telah merespons kritik tersebut dengan menegaskan bahwa anggaran untuk program ini telah disiapkan dan bertujuan untuk menekan angka malnutrisi di Indonesia. Namun, perdebatan mengenai efektivitas kebijakan ini terus berlanjut, terutama terkait bagaimana program ini akan dikelola tanpa mengorbankan sektor lain yang juga membutuhkan perhatian pemerintah.

(*)