Jakarta - Di dunia akademik, reputasi kampus dan kualitas penelitian dosen sering kali diukur dari publikasi ilmiah. Salah satu indikator utama di Indonesia adalah Science and Technology Index (SINTA), platform yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, seberapa penting sebenarnya SINTA bagi kampus dan akademisi?
Apa Itu SINTA?
SINTA adalah platform daring yang mengindeks jurnal ilmiah nasional yang telah terakreditasi. Platform ini berfungsi sebagai basis data yang mengindeks jurnal-jurnal ilmiah nasional yang telah terakreditasi, sehingga memudahkan peneliti dan akademisi dalam menemukan referensi berkualitas untuk publikasi ilmiah mereka.
Indeksasi SINTA terbagi dalam enam tingkatan, yakni SINTA 1 hingga SINTA 6. Semakin tinggi peringkatnya, semakin tinggi pula kualitas jurnal tersebut di mata akademisi. Hal ini tidak hanya mempengaruhi reputasi jurnal, tetapi juga penilaian terhadap perguruan tinggi dan dosen yang menerbitkan artikel di dalamnya.
Mengapa SINTA Penting bagi Kampus?
Bagi perguruan tinggi, jumlah publikasi ilmiah yang terindeks di SINTA menjadi salah satu faktor utama dalam penilaian akreditasi institusi. Semakin banyak dosen yang menerbitkan penelitian di jurnal-jurnal SINTA 1 hingga SINTA 3, semakin tinggi pula skor kinerja penelitian kampus tersebut.
Selain itu, hibah penelitian dari pemerintah sering kali mempertimbangkan jumlah publikasi yang terindeks di SINTA. Kampus dengan tingkat publikasi yang tinggi memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan dana riset dan meningkatkan daya saing akademik di tingkat nasional maupun internasional.
Mengapa SINTA Penting bagi Akademisi?
Bagi dosen dan peneliti, publikasi di jurnal yang terindeks SINTA memiliki dampak signifikan terhadap jenjang karier mereka. Kenaikan pangkat, sertifikasi dosen, dan insentif penelitian sering kali bergantung pada jumlah dan kualitas publikasi di jurnal SINTA.
“SINTA mengelompokkan jurnal-jurnal yang terindeks ke dalam enam tingkatan, yaitu SINTA 1 hingga SINTA 6,” menurut jasapublikasijurnal.com. Akademisi yang berhasil menerbitkan artikel di jurnal dengan peringkat lebih tinggi tentu akan mendapatkan nilai lebih dibandingkan yang menerbitkan di jurnal berperingkat rendah.
Selain itu, publikasi yang terindeks SINTA juga meningkatkan eksposur penelitian. Dengan akses terbuka melalui situs https://sinta.kemdikbud.go.id/journals, artikel ilmiah dapat lebih mudah ditemukan dan disitasi oleh akademisi lain, meningkatkan dampak ilmiah penulisnya.
Tantangan dan Kritik terhadap SINTA
Meskipun SINTA memiliki peran penting, sistem ini juga menghadapi berbagai tantangan. Beberapa akademisi menilai bahwa tidak semua jurnal yang terindeks memiliki standar kualitas yang tinggi. Terdapat jurnal di peringkat rendah yang masih bermasalah dalam aspek reviewer, plagiarisme, dan transparansi penerbitan.
Di sisi lain, tantangan bagi akademisi adalah proses seleksi yang ketat untuk masuk ke jurnal dengan peringkat tinggi. Banyak dosen yang akhirnya memilih publikasi di jurnal dengan indeks internasional seperti Scopus atau Web of Science (WoS) karena dianggap lebih bergengsi dan diakui secara global.
SINTA memiliki peran penting dalam dunia akademik Indonesia, baik bagi kampus maupun dosen. Sebagai sistem indeksasi nasional, SINTA menjadi alat ukur kinerja penelitian, sumber referensi akademik, serta penentu akreditasi dan karier dosen.
Namun, agar benar-benar bermanfaat, perguruan tinggi perlu memastikan bahwa jurnal-jurnal yang masuk dalam indeksasi SINTA tetap mempertahankan kualitasnya.
Dengan demikian, SINTA tidak hanya menjadi formalitas administratif, tetapi benar-benar menjadi indikator akademik yang kredibel dan diakui secara luas.
***