Press ESC to close

Prabowo Subianto: Profil Lengkap, Karier Militer, Kontroversi, dan Kepemimpinan sebagai Presiden

Sosok Presiden RI, Prabowo Subianto (Periode 2024—2029)  

Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir 17 Oktober 1951) adalah seorang politikus, pengusaha, dan mantan perwira tinggi militer Indonesia yang menjabat sebagai Presiden Indonesia sejak 20 Oktober 2024. Sebelumnya, ia dikenal sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Presiden Joko Widodo (2019–2024) dan sebagai tokoh utama dalam Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), partai yang ia dirikan pada 2008.

Prabowo memiliki latar belakang keluarga yang kuat dalam dunia politik dan ekonomi. Ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo, adalah seorang ekonom terkemuka yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia. Sementara itu, karier militernya membawa nama Prabowo ke berbagai operasi strategis, meskipun ia juga menghadapi kontroversi yang terus melekat sepanjang perjalanan kariernya.

Latar Belakang dan Karier Militer

Lahir di Jakarta, Prabowo menghabiskan masa kecilnya di dalam lingkungan akademis dan politik yang kuat. Ia menempuh pendidikan di Akademi Militer Magelang dan lulus pada tahun 1974, kemudian bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Karier militernya berkembang pesat, dan ia terlibat dalam berbagai operasi, termasuk di Timor Timur.

Namun, masa baktinya di dunia militer berakhir pada tahun 1998 setelah ia diberhentikan menyusul tuduhan keterlibatan dalam penculikan aktivis pro-demokrasi selama kerusuhan Mei 1998. Keputusan ini menjadi salah satu babak paling kontroversial dalam perjalanan hidupnya, dengan berbagai laporan yang mempertanyakan keterlibatannya.

Dunia Politik dan Partai Gerindra

Setelah meninggalkan militer, Prabowo memilih jalur politik. Pada tahun 2008, ia mendirikan Partai Gerindra sebagai wadah aspirasi politiknya. Tahun berikutnya, ia mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri dalam Pemilu 2009, meskipun pasangan ini kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

Prabowo kemudian mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilu 2014 dan 2019, tetapi dua kali dikalahkan oleh Joko Widodo. Kekalahan ini tidak menyurutkan ambisinya dalam politik. Sebaliknya, ia menunjukkan langkah pragmatis dengan menerima tawaran Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 2019, sebuah keputusan yang sempat mengejutkan banyak pihak mengingat rivalitas politik keduanya.

Kepemimpinan sebagai Menteri Pertahanan

Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo memimpin upaya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan meningkatkan kerja sama pertahanan internasional. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia menjalin berbagai kontrak pembelian pesawat tempur dan kapal perang, serta memperkuat hubungan dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia.

Namun, kebijakan belanja pertahanan yang besar ini juga menuai kritik. Beberapa pihak menyoroti transparansi dalam pengadaan alutsista, sementara yang lain mempertanyakan efisiensi penggunaan anggaran yang meningkat drastis selama masa jabatannya.

Pemilihan Presiden 2024 dan Kepemimpinan

Pada Pemilu 2024, Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai presiden, kali ini dengan menggandeng Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Joko Widodo, sebagai calon wakil presiden. Pasangan ini berhasil meraih kemenangan dengan perolehan suara 58,59%, mengalahkan Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo–Mahfud MD.

Kemenangan ini menandai babak baru dalam perjalanan politiknya, sekaligus menimbulkan berbagai perdebatan mengenai pengaruh dinasti politik dalam pemerintahan. Prabowo resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024, menjadikannya presiden tertua dalam sejarah Indonesia pada usia 73 tahun 3 hari, sementara Gibran menjadi wakil presiden termuda pada usia 37 tahun 19 hari.

Kontroversi dan Tantangan

Sepanjang kariernya, Prabowo tidak pernah lepas dari kontroversi. Tuduhan pelanggaran HAM selama dinas militernya terus menjadi sorotan, terutama dari kelompok aktivis dan masyarakat sipil. Ia juga dikaitkan dengan dugaan penghindaran pajak dalam dokumen "Paradise Papers" pada tahun 2017, meskipun tidak ada konsekuensi hukum yang dihadapinya secara langsung.

Sebagai presiden, Prabowo menghadapi tantangan besar, termasuk stabilitas ekonomi, hubungan internasional, serta isu demokrasi dan hak asasi manusia. Di tengah berbagai kritik dan harapan, ia kini berada di puncak kepemimpinan, mengemban tugas berat dalam menentukan arah bangsa ke depan.

Dari perwira militer yang kontroversial hingga pemimpin tertinggi negara, perjalanan Prabowo Subianto adalah kisah tentang ketahanan, ambisi, dan transformasi politik. Kepresidenannya akan menjadi ujian besar bagi kepemimpinannya—apakah ia mampu menjawab ekspektasi rakyat dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih stabil dan sejahtera? Hanya waktu yang akan menjawab.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *