Banjarbaru, 19 April 2025 — Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Banjarbaru 2025 yang digelar pada Sabtu, 19 April, berakhir dengan hasil yang mengejutkan. Pasangan calon Erna Lisa Halaby dan Wartono (nomor urut 1) berhasil meraih kemenangan atas kotak kosong. Berdasarkan data quick count oleh JagaSuara 2024, pasangan Lisa-Wartono memperoleh 52,48% suara sah, sementara kotak kosong hanya meraih 47,52% suara. Dengan perolehan suara ini, mereka dipastikan mengalahkan kotak kosong yang sebelumnya menjadi pesaing kuat dalam pilkada ini.
Kemenangan ini menandai akhir dari perjuangan yang panjang dan penuh dinamika, setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan hasil Pilkada Banjarbaru 2024 lalu. Pembatalan tersebut terjadi setelah terungkapnya adanya kecurangan dalam proses pemilu yang melibatkan KPU Banjarbaru. Keputusan MK ini membuka jalan bagi digelarnya PSU, yang menjadi ajang penentuan kembali siapa yang layak memimpin Banjarbaru ke depan.
Partisipasi Pemilih
Salah satu aspek yang menarik dalam PSU ini adalah tingginya partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka. Sebanyak 195.819 pemilih terdaftar di PSU Pilkada Banjarbaru, dan meskipun banyak yang meragukan keikutsertaan publik setelah insiden pemilu sebelumnya, angka partisipasi menunjukkan optimisme yang tinggi. Dalam siaran yang disampaikan Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, dia berharap partisipasi pemilih dapat mencapai 70-80% sebagai indikasi kesuksesan pemilu yang bebas dan adil.
Pada hari pemungutan suara, sebanyak 222 TPS di seluruh Banjarbaru membuka tempatnya bagi warga untuk menyalurkan aspirasi mereka. Data sementara menunjukkan bahwa 55,09% suara telah dihitung hingga pukul 17:19 WITA. Di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Cempaka dan Landasan Ulin, pasangan Lisa-Wartono unggul signifikan dengan memperoleh lebih dari 50% suara. Di sisi lain, kotak kosong—yang sempat menjadi kandidat tak terduga dalam pilkada ini—hanya mampu memperoleh suara terbatas.
Penghitungan yang Transparan
Proses penghitungan suara berlangsung secara transparan dan berjenjang. Setelah suara dihitung di TPS, hasilnya dilaporkan ke tingkat kecamatan dan akhirnya ke tingkat kota. Meskipun KPU Kalsel menegaskan bahwa mereka tidak menggelar quick count, penghitungan suara berlangsung dengan transparansi yang tinggi, dan masyarakat tetap dapat mengikuti perkembangan hasil melalui beberapa saluran informasi. Tim Dozer, yang memantau hasil real count sementara, melaporkan bahwa pasangan Lisa-Wartono unggul di Kecamatan Cempaka dan Landasan Ulin, meskipun kotak kosong sempat unggul di Kecamatan Banjarbaru Selatan dan Utara.
Kemenangan Lisa-Wartono
Setelah menghitung suara secara menyeluruh, pasangan Lisa-Wartono akhirnya merayakan kemenangan mereka dengan deklarasi di sore hari. “Terima kasih kepada masyarakat Banjarbaru yang telah mempercayakan kami untuk memimpin kota ini,” kata Erna Lisa dalam pidatonya. Kemenangan ini dianggap sebagai bukti kuat dari keberhasilan mereka meskipun harus berjuang melalui proses PSU yang penuh tantangan.
Bagi banyak pihak, kemenangan ini juga menjadi simbol dari kembalinya kepercayaan publik terhadap proses demokrasi setelah berbagai kontroversi yang mewarnai Pilkada sebelumnya. Namun, ada juga yang memandang kemenangan ini sebagai kemenangan demokrasi itu sendiri, mengingat perjalanan panjang yang telah ditempuh oleh pasangan ini untuk mendapatkan hasil yang sah dan dapat diterima oleh semua pihak.
Harapan Baru bagi Masyarakat Banjarbaru
Kemenangan pasangan Lisa-Wartono membawa serta harapan baru bagi masyarakat Banjarbaru. Setelah rentetan masalah hukum yang melibatkan KPU Banjarbaru dan upaya-upaya untuk memperbaiki kualitas pemilu, masyarakat Banjarbaru berharap bahwa pemimpin yang terpilih akan membawa perubahan yang nyata dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi penyelenggara pemilu.
Namun, perjalanan ke depan bukan tanpa tantangan. Pasangan Lisa-Wartono kini harus menghadapi tugas berat dalam merealisasikan visi dan misi mereka untuk membangun Banjarbaru menjadi kota yang lebih baik. Ini adalah awal dari babak baru dalam politik Banjarbaru yang tentunya akan menarik perhatian banyak pihak, baik dari kalangan politisi, masyarakat, hingga pengamat politik.
Dalam konteks yang lebih luas, PSU Banjarbaru menjadi simbol penting bagi demokrasi Indonesia, mengingat keberhasilan dan transparansi pemilu yang harus terus dijaga demi menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap proses politik di tanah air.