Jakarta - Minggu, 6 April 2025, menjadi tanggal yang paling banyak dibicarakan menjelang berakhirnya masa libur Lebaran tahun ini. Jalan-jalan utama di Pulau Jawa dan Sumatera diprediksi akan dipadati kendaraan yang kembali ke kota-kota besar. PT Jasa Marga menyebut bahwa puncak arus balik diperkirakan terjadi pada hari tersebut.
"Potensi peningkatan volume kendaraan pada arus balik tahun ini cukup tinggi, terutama pada Minggu, 6 April," ujar perwakilan PT Jasa Marga.
Sementara itu, Korlantas Polri memperkirakan puncak arus balik akan berlangsung selama tiga hari, yakni sejak Sabtu hingga Senin, 5–7 April 2025. Prediksi tersebut merujuk pada pola pergerakan kendaraan selama arus mudik yang menunjukkan lonjakan signifikan di akhir pekan setelah Idulfitri.
Lonjakan arus balik tidak hanya terjadi di jalan tol. Di sektor transportasi umum, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat jumlah penumpang tertinggi juga diperkirakan terjadi pada 6 April, dengan estimasi mencapai 267.613 orang.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, pemerintah dan operator jalan tol telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way akan diberlakukan secara situasional di beberapa ruas tol utama. Selain itu, peningkatan kapasitas di gerbang tol serta pembukaan jalur fungsional juga disiapkan guna meredam kepadatan lalu lintas.
Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat untuk tidak hanya mengikuti arus utama perjalanan. “Kami mengimbau masyarakat untuk mengatur waktu kepulangan sebaik mungkin, mempertimbangkan perjalanan lebih awal atau setelah puncak arus balik,” ujar perwakilan Kemenhub.
Dengan perencanaan yang baik dan kepatuhan terhadap arahan petugas, perjalanan arus balik dapat berlangsung lebih aman dan lancar. Pemerintah berharap sinergi antara aparat, operator, dan masyarakat mampu meminimalkan risiko kepadatan ekstrem yang kerap terjadi saat puncak arus balik Lebaran.
***