Madura, Jawa Timur - Pada tahun 1960-an, saat ketegangan politik di Indonesia memuncak dan para ulama menjadi sasaran kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI), sebuah peristiwa luar biasa terjadi di Banyuwangi. KH. Ali Manshur Siddiq, seorang ulama kharismatik, mengalami mimpi yang mengubah sejarah. Dalam tidurnya, ia didatangi oleh Rasulullah ﷺ bersama para Ahli Badar—pasukan mulia yang berperang dalam Perang Badar. Mimpi itu menjadi titik awal lahirnya Shalawat Badar, sebuah doa yang kemudian menggema di seluruh Nusantara dan dipercaya menjadi bagian dari perlawanan spiritual terhadap PKI.
Mimpi yang Mengubah Sejarah
KH. Ali Manshur Siddiq terbangun dari tidurnya dengan perasaan haru dan penuh syukur. Tanpa menunda, ia segera menuangkan pengalaman spiritualnya dalam untaian syair berbahasa Arab yang kini dikenal sebagai Shalawat Badar. Tak lama setelahnya, kabar tentang mimpi ini terdengar oleh para auliya besar zaman itu, termasuk Al Habib Hadi Al Haddar dari Banyuwangi, Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi dari Kwitang, Jakarta, dan Al Habib Ali bin Husain Al Athas dari Bungur, Jakarta.
Kedatangan tiga pembesar auliya ini ke rumah KH. Ali Manshur Siddiq sontak mengundang perhatian banyak ulama dan masyarakat sekitar. Rumahnya menjadi sesak dipenuhi para pencari berkah yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang pengalaman spiritual tersebut. Dalam suasana penuh kekhusyukan, KH. Ali Manshur Siddiq membacakan syair yang baru saja ia tulis di hadapan para auliya itu. Tangis haru pecah ketika syair itu dilantunkan, terutama oleh Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi, yang memiliki karomah dan dikenal sebagai wali yang kasyaf (memiliki pandangan batin tajam).
Shalawat Badar Menggema di Majelis Kwitang
Sepekan setelah pertemuan tersebut, KH. Ali Manshur Siddiq diundang ke Majelis Kwitang, majelis besar yang dipimpin oleh Habib Ali Kwitang. Di hadapan ribuan jamaah, Shalawat Badar untuk pertama kalinya dikumandangkan secara massal. Gema doa itu menggetarkan hati para hadirin dan menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru negeri.
Dalam kesempatan itu, Habib Ali Kwitang berkata dengan penuh keyakinan, "PKI akan kita lenyapkan dengan Shalawat Badar ini." Tak lama setelahnya, syair ini dicetak pertama kali di Jakarta dan disebarluaskan ke seluruh pelosok Indonesia. Sejak saat itu, Shalawat Badar menjadi bagian dari perlawanan spiritual terhadap PKI, dan tak sedikit yang percaya bahwa doa ini memiliki kekuatan luar biasa dalam menghadapi kebiadaban kelompok tersebut.
Doa Sebagai Senjata Orang Beriman
Tahun 1965 menjadi titik balik sejarah ketika PKI akhirnya runtuh setelah berbagai upaya kudeta mereka gagal total. Banyak ulama dan umat Islam yang meyakini bahwa Shalawat Badar memiliki peran penting dalam kehancuran PKI, bukan hanya sebagai bentuk doa, tetapi juga sebagai simbol kebangkitan spiritual dan persatuan umat Islam di Indonesia.
Hingga kini, Shalawat Badar terus dikumandangkan dalam berbagai kesempatan, mulai dari majelis taklim hingga acara kebangsaan. Selain menjadi bentuk penghormatan kepada Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya yang berjuang dalam Perang Badar, doa ini juga diyakini membawa keberkahan serta perlindungan bagi siapa saja yang mengamalkannya.
Bagi mereka yang menghadapi kesulitan, dianjurkan membaca Shalawat Badar dengan penuh keyakinan, terutama setelah shalat hajat atau sebelum tidur selama tujuh malam berturut-turut. Keyakinan bahwa pertolongan Allah akan datang melalui wasilah doa ini tetap terjaga di kalangan umat Islam.
Sebagai warisan spiritual yang lahir dari pengalaman gaib seorang ulama, Shalawat Badar bukan sekadar rangkaian kata, tetapi juga simbol perlawanan terhadap kezaliman dan bukti nyata bahwa doa adalah senjata orang beriman yang paling ampuh. Wallahu a'lam.
Shalawat Badar
Berikut adalah Shalawat Badar dengan harakat lengkap:
صَلَاةُ اللَّهِ سَلَامُ اللَّهِ عَلَى طَهَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَاةُ اللَّهِ سَلَامُ اللَّهِ عَلَى يَاسِينْ حَبِيبِ اللَّهِ
تَوَسَّلْنَا بِبِسْمِ اللَّهِ وَبِالْهَادِي رَسُولِ اللَّهِ
وَكُلِّ مُجَاهِدٍ لِلَّهِ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
إِلٰهِي سَلِّمِ الْأُمَّةَ مِنَ الْآفَاتِ وَالنِّقْمَةِ
وَمِنْ هَمٍّ وَمِنْ غُمَّةٍ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
إِلٰهِي نَجِّنَا وَاكْشِفْ جَمِيعَ أَذِيَّةٍ وَاصْرِفْ
مَكَائِدَ الْعِدَا وَالْطُفْ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
إِلٰهِي نَفِّسِ الْكُرَبَا مِنَ الْعَاصِينَ وَالْعَطْبَا
وَكُلِّ بَلِيَّةٍ وَوَبَا بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
فَكَمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَمْ مِنْ ذِلَّةٍ فَصَلَتْ
وَكَمْ مِنْ نِعْمَةٍ وَصَلَتْ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
وَكَمْ أَغْنَيْتَ ذَا الْعُمْرِ وَكَمْ أَوْلَيْتَ ذَا الْفَقْرِ
وَكَمْ عَافَيْتَ ذَا الْوِذْرِ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
لَقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَلْبِ جَمِيعُ الْأَرْضِ مَعْ رَحْبِ
فَأَنْجِ مِنَ الْبَلَا الصَّعْبِ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
أَتَيْنَا طَالِبِي الرِّفْقِ وَجُلِّ الْخَيْرِ وَالسَّعْدِ
فَوَسِّعْ مِنْحَةَ الْأَيْدِي بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
فَلَا تَرْدُدْ مَعَ الْخَيْبَةِ بَلِ اجْعَلْنَا عَلَى الطَّيْبَةِ
أَيَا ذَا الْعِزِّ وَالْهَيْبَةِ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
وَإِنْ تَرْدُدْ فَمَنْ نَأْتِي بِنَيْلِ جَمِيعِ حَاجَاتِي
أَيَا جَالِيَ الْمُلِمَّاتِ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
إِلٰهِي اغْفِرْ وَأَكْرِمْنَا بِنَيْلِ مَطَالِبٍ مِنَّا
وَدَفْعِ مَسَاءَةٍ عَنَّا بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
إِلٰهِي أَنْتَ ذُو لُطْفٍ وَذُو فَضْلٍ وَذُو عَطْفٍ
وَكَمْ مِنْ كُرْبَةٍ تَنْفِي بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
وَصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ الْبَرِّ بِلاَ عَدٍّ وَلاَ حَصْرِ
وَآلِ سَادَةٍ غُرِّ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللَّهُ
Terjemahan Shalawat Badar
Berikut terjemahan Shalawat Badar:
Salawat Allah, salam Allah, atas Thaha Rasulullah
Salawat Allah, salam Allah, atas Yasin kekasih Allah
Kami bertawassul dengan menyebut nama Allah dan dengan Al-Hadi Rasulullah
Dan semua pejuang di jalan Allah, dengan Ahli Badar, ya Allah
Ya Ilahi, selamatkan umat dari segala bencana dan hukuman
Dari kesedihan dan penderitaan, dengan Ahli Badar, ya Allah
Ya Ilahi, selamatkan kami dan hilangkan segala gangguan serta jauhkan
Dari tipu daya musuh, dan limpahkan kelembutan-Mu, dengan Ahli Badar, ya Allah
Ya Ilahi, lepaskanlah kesulitan dari para pendosa dan orang yang dalam cobaan
Dari segala bala dan wabah, dengan Ahli Badar, ya Allah
Betapa banyak rahmat yang tercurah, dan betapa banyak kehinaan yang dihapus
Betapa banyak nikmat yang diberikan, dengan Ahli Badar, ya Allah
Betapa banyak orang yang Engkau cukupkan hidupnya, betapa banyak yang Engkau beri kekayaan
Betapa banyak yang Engkau sembuhkan dari dosa, dengan Ahli Badar, ya Allah
Sungguh sempit hati ini meski bumi luas terbentang
Maka selamatkanlah dari ujian berat, dengan Ahli Badar, ya Allah
Kami datang meminta kelembutan, kebaikan, dan kebahagiaan
Maka luaskanlah anugerah-Mu, dengan Ahli Badar, ya Allah
Janganlah Engkau tolak kami dengan kekecewaan, tetapi jadikanlah kami mulia
Wahai Tuhan yang memiliki kemuliaan dan kewibawaan, dengan Ahli Badar, ya Allah
Jika Engkau menolak, kepada siapa lagi kami meminta untuk meraih segala hajat kami?
Wahai yang menghilangkan kesusahan, dengan Ahli Badar, ya Allah
Ya Ilahi, ampunilah dan muliakan kami dengan tercapainya segala keinginan kami
Dan hilangkanlah segala keburukan dari kami, dengan Ahli Badar, ya Allah
Ya Ilahi, Engkau Maha Lembut, Maha Pemberi, dan Maha Penyayang
Betapa banyak kesulitan yang Engkau lenyapkan, dengan Ahli Badar, ya Allah
Dan semoga shalawat tercurah atas Nabi yang mulia, tanpa batas dan hitungan
Juga atas keluarganya yang terpilih, dengan Ahli Badar, ya Allah
***