Sosok Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani Indrawati (lahir 26 Agustus 1962) adalah seorang ekonom Indonesia yang dikenal luas karena kepemimpinannya di bidang keuangan dan kebijakan ekonomi. Ia menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia sejak 2016, posisi yang sebelumnya juga diembannya dari 2005 hingga 2010. Reputasinya yang cemerlang dalam pengelolaan keuangan negara membawa namanya ke panggung internasional, hingga ia dipercaya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dari 2010 hingga 2016.
Latar Belakang dan Pendidikan
Lahir di Bandar Lampung, Indonesia, Sri Mulyani tumbuh dalam lingkungan akademik yang kuat. Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Indonesia, di mana ia memperoleh gelar sarjana ekonomi. Hasratnya terhadap ilmu ekonomi membawanya melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat, tempat ia meraih gelar Master dan Doktor dalam bidang ekonomi.
Sejak awal, Sri Mulyani menunjukkan kepedulian besar terhadap kebijakan ekonomi, terutama yang berkaitan dengan pembangunan dan keadilan sosial. Sebelum terjun ke pemerintahan, ia aktif sebagai pengamat ekonomi dan pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.
Karier di Pemerintahan
Kariernya di pemerintahan dimulai pada 2004, ketika ia diangkat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dalam Kabinet Indonesia Bersatu di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setahun kemudian, pada 5 Desember 2005, ia dipilih untuk menduduki posisi strategis sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Jusuf Anwar.
Dalam perjalanannya sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani dikenal karena reformasi kebijakan fiskal dan transparansi anggaran yang ia dorong. Ia juga sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 2008, setelah Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Pada 2010, ia mendapat tawaran untuk menduduki posisi bergengsi di kancah global sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Dalam perannya tersebut, ia berkontribusi dalam berbagai kebijakan ekonomi internasional hingga akhirnya kembali ke Indonesia pada 27 Juli 2016, setelah ditunjuk kembali oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa, "Pengalaman dan keahlian Ibu Sri Mulyani di bidang ekonomi dan keuangan sangat dibutuhkan untuk memperkuat perekonomian Indonesia di tengah tantangan global saat ini."
Sri Mulyani sendiri menyatakan bahwa, “Saya merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan oleh Bapak Presiden. Saya berkomitmen untuk bekerja keras bersama seluruh jajaran Kementerian Keuangan guna mencapai tujuan pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia.”
Prestasi dan Penghargaan
Sebagai salah satu ekonom paling berpengaruh di Indonesia, Sri Mulyani telah menerima berbagai penghargaan bergengsi. Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik oleh majalah Euromoney, serta masuk dalam daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia versi Forbes pada 2008 dan 2014. Selain itu, pada 2021, ia juga termasuk dalam daftar Asia's Most Influential Indonesia.
Kiprahnya dalam kebijakan ekonomi dan pengelolaan keuangan negara telah membawa dampak positif bagi stabilitas ekonomi Indonesia, serta mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh yang paling dihormati dalam bidang keuangan dan ekonomi global.
Kehidupan Pribadi
Di balik kesuksesannya sebagai seorang ekonom dan pejabat publik, Sri Mulyani juga memiliki kehidupan pribadi yang harmonis. Ia menikah dengan Tonny Sumartono, dan bersama-sama mereka dikaruniai tiga orang anak.
Sri Mulyani Indrawati adalah sosok yang telah membawa perubahan besar dalam dunia ekonomi dan kebijakan fiskal Indonesia. Dari akademisi, pejabat publik, hingga tokoh ekonomi global, perjalanan kariernya mencerminkan dedikasi tinggi terhadap pembangunan dan kemajuan ekonomi bangsa.
Keputusannya untuk kembali ke Indonesia setelah enam tahun di Bank Dunia menunjukkan komitmennya yang kuat dalam membangun negeri, menjadikannya salah satu figur paling berpengaruh dalam sejarah ekonomi Indonesia.
(*)