Press ESC to close

Tsunami 100 Meter di Ambon: Sejarah, Fakta Ilmiah, dan Peringatan Hoaks

Maluku - Ambon pernah menghadapi bencana dahsyat yang tercatat dalam sejarah, sebuah tsunami setinggi 80 hingga 100 meter yang menerjang pulau itu pada 1674. 

Catatan sejarah dari Georg Eberhard Rumphius, seorang ahli botani Jerman yang selamat dari kejadian tersebut, menggambarkan bagaimana gelombang air hitam dan berbau busuk menghancurkan desa-desa di pesisir. 

Dalam kesaksiannya, ia menulis bahwa air laut naik seperti gunung, menyapu rumah-rumah, serta merenggut ribuan nyawa. 

Bencana ini menjadi salah satu peristiwa tsunami paling mematikan di wilayah Maluku.

Lebih dari tiga abad kemudian, pada Juni 2024, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengonfirmasi kebenaran sejarah ini dengan bukti geologi. 

Peneliti menemukan jejak tsunami di beberapa wilayah di Pulau Ambon bagian utara, termasuk Seith, yang sebelumnya disebut dalam catatan Rumphius. 

"Penelitian ini memperkuat data sejarah bahwa tsunami dahsyat memang pernah melanda kawasan ini," ungkap seorang ahli dari PVMBG. 

Temuan ini sekaligus mengingatkan bahwa wilayah Maluku berada di zona tektonik aktif yang berpotensi mengalami gempa dan tsunami di masa mendatang.

Namun, di tengah fakta sejarah ini, informasi keliru kerap beredar di masyarakat. Pada Oktober 2019, muncul hoaks yang menyebutkan bahwa Ambon terletak di atas jurang laut terdalam dunia dan dapat hilang akibat patahan tektonik. 

Abdul Muhari, ahli tsunami dari BNPB, dengan tegas membantah informasi ini. 

"Berita tersebut tidak benar dan tidak memiliki dasar ilmiah. Masyarakat diharapkan tidak panik atau mudah percaya dengan informasi yang tidak terverifikasi," ujarnya.

Sebagai daerah rawan gempa dan tsunami, kesiapsiagaan menjadi kunci utama bagi masyarakat Ambon dan sekitarnya. 

Pemerintah daerah dan BNPB terus mengimbau warga untuk merujuk pada informasi resmi dari BMKG serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana. 

Kejadian masa lalu menjadi pelajaran berharga, namun kepanikan akibat informasi hoaks juga dapat membawa dampak yang tidak kalah merugikan. 

Dengan pemahaman yang benar dan kesiapan yang baik, masyarakat dapat menghadapi kemungkinan bencana dengan lebih tenang dan terarah.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *