Press ESC to close

Waspada! 5 Tanda Ginjal Rusak yang Muncul di Pagi Hari, Banyak Orang Tak Sadar

Tangerang Selatan, Banten - Pagi hari seharusnya menjadi momen tubuh terasa segar setelah istirahat malam. Namun, bagaimana jika justru tubuh memberi sinyal bahaya setiap kali bangun tidur? Tanpa disadari, sejumlah keluhan yang muncul saat pagi hari bisa menjadi pertanda awal kerusakan ginjal—organ vital yang bekerja diam-diam sepanjang waktu.

Kerusakan ginjal sering kali berlangsung tanpa gejala yang jelas. Banyak penderita baru menyadari kondisi seriusnya setelah fungsi ginjal menurun drastis. Hal ini disebabkan oleh sifat penyakit ginjal kronis yang bersifat progresif dan memburuk seiring waktu jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda awal, sekecil apa pun, menjadi sangat penting.

Dikutip dari Kompas (18 April 2025), dr. Gitalisa Andayani, Sp.PD-KGH dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), menjelaskan bahwa beberapa gejala kerusakan ginjal bisa muncul secara rutin di pagi hari. Lima tanda utama yang patut diwaspadai adalah sebagai berikut:

Tubuh Terasa Sangat Lelah

Rasa lelah berlebihan di pagi hari, meskipun telah tidur cukup, bisa menjadi indikasi bahwa tubuh mengalami penumpukan racun. “Ginjal yang rusak tidak mampu menyaring limbah secara optimal, sehingga racun menumpuk dalam darah dan membuat tubuh terasa lemah,” jelas dr. Gitalisa.

Kesulitan Konsentrasi

Sulit fokus atau merasa “berkepala berat” saat baru bangun tidur juga bisa terkait dengan kerusakan ginjal. Penumpukan racun dalam darah dapat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan gangguan kognitif ringan hingga berat.

Wajah atau Mata Bengkak

Pembengkakan pada area wajah, terutama di sekitar mata saat pagi hari, adalah gejala yang cukup khas. Ini menandakan adanya kebocoran protein dalam urin yang bisa mengindikasikan kerusakan pada filter ginjal (glomeruli). “Jika protein yang seharusnya disaring malah bocor ke urin, itu bisa menunjukkan adanya gangguan serius pada ginjal,” tambahnya.

Nafsu Makan Menurun dan Mual

Kehilangan selera makan, mual, atau bahkan muntah di pagi hari merupakan respons tubuh terhadap ketidakseimbangan elektrolit dan penumpukan limbah metabolik. Ini sering terjadi pada mereka yang sudah mengalami penurunan fungsi ginjal secara signifikan.

Perubahan Warna dan Frekuensi Urin

Perubahan pada warna, volume, atau frekuensi buang air kecil di pagi hari juga patut dicermati. Urin bisa menjadi lebih gelap, berbusa, atau bahkan disertai darah. Frekuensi yang berkurang drastis atau meningkat tanpa sebab jelas dapat menandakan bahwa ginjal tidak menjalankan fungsinya dengan normal.

Ginjal memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan cairan, menyaring limbah, serta mengatur tekanan darah dan kadar elektrolit. Sayangnya, kerusakannya kerap datang tanpa peringatan keras. Itulah sebabnya, edukasi tentang gejala dini sangat penting, terlebih karena gaya hidup modern cenderung membuat masyarakat abai terhadap tanda-tanda kecil dari tubuhnya sendiri.

Pakar nefrologi menekankan pentingnya deteksi dini dan perubahan gaya hidup untuk memperlambat laju kerusakan ginjal. Rutin memeriksa tekanan darah, menjaga kadar gula darah tetap stabil, membatasi asupan garam, serta menghindari penggunaan obat tanpa resep adalah langkah awal yang efektif untuk menjaga kesehatan ginjal.

“Banyak pasien datang ke dokter ketika ginjal mereka sudah dalam kondisi rusak berat. Padahal, jika diketahui lebih awal, kerusakan bisa diperlambat dan kualitas hidup tetap terjaga,” kata dr. Gitalisa.

Maka, jika setiap pagi Anda merasa lebih lelah dari biasanya, sulit berkonsentrasi, atau melihat adanya pembengkakan di wajah, jangan tunda untuk memeriksakan diri. Bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal bahwa ginjal membutuhkan perhatian lebih. ***

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *