Tangerang Selatan - Gula tambahan telah menjadi bagian dari pola makan banyak anak, baik dalam bentuk makanan ringan, minuman manis, maupun olahan industri. Namun, kebiasaan ini bisa berdampak serius pada kesehatan jangka panjang.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih di masa kecil dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, bahkan gangguan kognitif.
Sebuah penelitian dalam Jurnal Holistik menemukan bahwa individu yang sering mengonsumsi gula secara berlebihan memiliki risiko 3,1 kali lebih besar terkena diabetes mellitus dibandingkan mereka yang mengonsumsi gula dalam batas wajar.
Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan RI juga menegaskan bahwa asupan gula berlebih berkontribusi terhadap penumpukan lemak dalam tubuh, yang bisa memicu obesitas dan berbagai penyakit metabolik.
“Kelebihan gula yang dikonsumsi akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan kalori, yang jika tidak digunakan lama-kelamaan akan menumpuk menjadi lemak,” tulis Kemenkes dalam situs resminya.
Selain dampak fisik, konsumsi gula berlebih juga bisa memengaruhi perkembangan kognitif anak.
Menurut Bebeclub, pola makan tinggi gula berisiko menyebabkan gangguan fokus dan hiperaktivitas.
Kebiasaan ini juga sulit diubah ketika anak tumbuh dewasa, yang semakin meningkatkan risiko penyakit kronis.
Melihat dampak buruk tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan tidak melebihi 10 persen dari total asupan energi harian, bahkan lebih baik jika kurang dari 5 persen.
Mengingat bahaya yang mengintai, para orang tua diimbau untuk lebih bijak dalam memberikan makanan dan minuman kepada anak.
Menggantikan camilan manis dengan buah segar, membatasi konsumsi minuman berpemanis, serta membiasakan pola makan sehat sejak dini dapat menjadi langkah efektif untuk mencegah risiko penyakit serius di kemudian hari.
Kesadaran akan bahaya konsumsi gula berlebih harus ditanamkan sejak dini. Sebab, tanpa disadari, pola makan yang diterapkan pada anak saat ini akan membentuk kualitas hidup mereka di masa depan.
***
