Bekasi, Jawa Barat - Melacak keberadaan seseorang kini tak lagi menjadi hal yang rumit. Cukup bermodalkan aplikasi yang nyaris dimiliki semua pengguna ponsel pintar—WhatsApp dan Google Maps—siapa pun bisa mengetahui posisi orang lain secara real time. Meski terdengar seperti fitur yang dimanfaatkan agen mata-mata, faktanya cara ini sah dan memang tersedia untuk publik.
Di tengah kekhawatiran tentang privasi digital, masyarakat justru kerap mencari cara untuk mengetahui lokasi pasangan, anggota keluarga, atau rekan kerja. Dalam situasi tertentu, seperti darurat atau ketika seseorang tidak bisa dihubungi, fitur pelacakan ini bisa menjadi penyelamat. Tak heran jika pembahasan soal “cara melacak lokasi seseorang lewat WhatsApp dan Google Maps” mendadak ramai dicari di internet.
Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melakukan pelacakan lokasi melalui WhatsApp. Fitur ini sebenarnya disediakan langsung oleh WhatsApp lewat opsi "Bagikan Lokasi" yang bisa diakses dengan mudah. Pengguna cukup membuka ruang percakapan dengan orang yang dimaksud, kemudian mengetuk ikon klip kertas dan memilih "Lokasi", lalu "Bagikan lokasi terkini".
"Setelah memilih Bagikan lokasi terkini, WhatsApp akan menampilkan lokasi pengguna pada peta kecil. Lokasi itu kemudian akan dibagikan ke pengguna lain dalam chat yang sama, selama durasi yang telah ditentukan." Durasi yang tersedia bisa disesuaikan, mulai dari 15 menit, 1 jam, hingga 8 jam. Dengan begitu, penerima bisa melihat pergerakan si pengirim secara langsung.
Tak hanya itu, Google Maps juga menyediakan fitur serupa yang bahkan lebih detail dan bisa diakses lintas perangkat. Jika ingin membagikan lokasi lewat Maps, pengguna cukup membuka aplikasi, mengetuk foto profil, lalu memilih “Berbagi lokasi”. Dari situ, pengguna bisa menentukan kepada siapa lokasi akan dibagikan dan untuk berapa lama. Menariknya, Maps memungkinkan berbagi lokasi lewat tautan yang dapat dikirim ke platform lain, termasuk WhatsApp.
Namun perlu diingat, fitur ini hanya bisa digunakan jika orang yang ingin dilacak bersedia membagikan lokasinya. Dengan kata lain, tanpa izin dari pihak tersebut, pelacakan tidak dapat dilakukan. Hal ini menjadi bentuk perlindungan terhadap privasi pengguna, meskipun tetap memunculkan celah jika disalahgunakan.
Dalam era di mana informasi bergerak cepat dan keterhubungan menjadi kebutuhan, kemampuan melacak lokasi menjadi salah satu bentuk adaptasi teknologi terhadap kebutuhan sosial. Apakah fitur ini akan menjadi alat bantu atau justru menimbulkan konflik privasi, semua kembali pada cara penggunaannya.
****