Jakarta - Akses ke situs ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional) milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengalami gangguan (24/04/25). Saat pengguna mencoba mengakses alamat https://arjuna.kemdikbud.go.id/, peramban Google Chrome menampilkan peringatan bahwa “Koneksi Anda tidak pribadi”. Peringatan ini disertai dengan kode kesalahan NET::ERR_CERT_DATE_INVALID, yang menandakan adanya masalah pada sertifikat keamanan situs.
Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran, terutama di kalangan pengelola jurnal ilmiah yang menggunakan ARJUNA sebagai portal utama untuk pengajuan akreditasi jurnal nasional. Peringatan dari browser menyebut bahwa “penyerang mungkin mencoba mencuri informasi Anda dari arjuna.kemdikbud.go.id,” dan menyarankan pengguna untuk tidak memasukkan data penting seperti kata sandi atau informasi keuangan.
Masalah sertifikat seperti ini bisa terjadi karena beberapa sebab, termasuk kedaluwarsanya sertifikat SSL, kesalahan konfigurasi server, atau perbedaan waktu pada sistem pengguna. Namun dalam konteks ini, karena domain berada di bawah pengelolaan pemerintah, maka tanggung jawab utama ada pada administrator sistem di Kemdikbudristek.
Dalam informasi tambahan yang muncul saat pengguna mengecek detail keamanan situs, disebutkan: “Sambungan Anda ke situs ini tidak aman. Jangan masukkan informasi sensitif apa pun di situs ini… karena penyerang dapat mencurinya.” Peringatan tersebut mempertegas pentingnya pemeliharaan keamanan digital, khususnya pada layanan publik daring yang digunakan secara luas.
Sebagai platform yang menjadi tulang punggung akreditasi ribuan jurnal di Indonesia, ARJUNA memegang peran vital dalam ekosistem riset nasional. Gangguan seperti ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga dapat menurunkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap sistem yang seharusnya mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan publikasi akademik.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kemdikbudristek mengenai penyebab gangguan atau estimasi pemulihan layanan. Para pengguna disarankan untuk menunda akses hingga status keamanan situs dinyatakan pulih sepenuhnya. Apabila tetap harus mengakses, pengguna diimbau untuk tidak memasukkan informasi penting dan meningkatkan kewaspadaan. ***
