Jakarta – Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi sorotan publik setelah trending di platform media sosial X (sebelumnya Twitter).
Tagar yang menyebut namanya mencuat di tengah bergulirnya kasus dugaan korupsi di PT Pertamina yang disebut-sebut merugikan negara hingga Rp 1.000 triliun.
Polemik ini bermula dari pengungkapan kasus oleh Kejaksaan Agung yang menyoroti dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023.
Kejaksaan telah menetapkan beberapa tersangka, termasuk Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
Namun, yang mengejutkan, perhatian publik justru tertuju pada sosok Ahok, yang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sejak 2019 hingga awal 2024.
Di media sosial, perbincangan mengenai Ahok semakin panas setelah beredar kembali video lamanya yang mengkritik praktik korupsi di Pertamina.
Dalam video tersebut, Ahok menegaskan komitmennya untuk bersikap transparan dan siap menghadapi sidang terbuka jika diperlukan.
“Silakan Jaksa Agung, saya siap kalau disidang terbuka,” ujar Ahok dalam salah satu potongan video yang kini viral.
Salah satu pemicu utama tren ini adalah unggahan dari akun @pakmul63 di X. Akun tersebut mengaitkan posisi Ahok sebagai komisaris utama dengan skandal Pertamax oplosan yang terjadi pada periode yang sama.
Postingan tersebut mendapatkan ribuan retweet dan lebih dari 25 ribu tanda suka, memicu perdebatan luas di kalangan netizen.
Berdasarkan pantauan dari Trends24.in, nama Ahok mulai masuk dalam daftar trending topic regional Indonesia setelah lebih dari 25 ribu cuitan membahasnya.
Sebagian netizen mempertanyakan peran Ahok dalam kasus ini, sementara yang lain membelanya dengan menyebut bahwa tugas komisaris utama berbeda dengan eksekutif yang mengelola operasional perusahaan.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Ahok terkait tren ini.
Kejaksaan Agung pun belum menyebutkan adanya keterlibatan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dalam kasus korupsi Pertamina.
Namun, dinamika di media sosial terus berkembang, mencerminkan betapa besarnya perhatian publik terhadap kasus ini.
Apakah tren ini akan berujung pada pemeriksaan lebih lanjut terhadap Ahok, atau hanya sekadar polemik di dunia maya?
(*)
