Press ESC to close

Masalah Start Ducati di MotoGP 2024: Bagnaia & Bezzecchi Frustrasi? Martin Punya Solusi

Jakarta - Start yang baik adalah kunci kesuksesan dalam balapan MotoGP. Akselerasi awal yang sempurna bisa menentukan posisi pembalap di tikungan pertama, bahkan sebelum pertarungan sebenarnya dimulai. 

Namun, bagi Ducati, start justru menjadi salah satu tantangan terbesar mereka dalam beberapa musim terakhir.

Francesco Bagnaia, juara bertahan MotoGP, tidak menutupi kekhawatirannya terhadap inkonsistensi kopling pada motornya. Ia menegaskan bahwa masalah ini telah berlangsung cukup lama dan berdampak langsung pada performanya di lintasan. 

“Dalam beberapa seri terakhir sejak Aragon, saya selalu mengalami masalah saat start, seperti wheelie dan ban belakang yang berputar liar, sehingga kehilangan momentum penting di awal balapan,” ungkap Bagnaia.

Ia pun mendesak Ducati untuk segera menemukan solusi agar bisa kembali kompetitif sejak lampu start padam.

Keluhan serupa datang dari Marco Bezzecchi, pembalap VR46 Racing Team yang juga menunggangi Ducati Desmosedici. Ia mengaku belum bisa menemukan konsistensi dalam start sejak debutnya di MotoGP. 

“Kopling Ducati sangat sulit bagi saya. Saya belum berhasil melakukan beberapa start yang sama secara beruntun,” ujarnya. 

Pernyataannya mencerminkan betapa rumitnya sistem kopling Ducati, yang tampaknya membutuhkan pendekatan khusus agar bisa dioptimalkan.

Di sisi lain, Jorge Martin justru menunjukkan bahwa start yang baik bukanlah hal mustahil dengan Ducati. 

Pembalap Pramac Racing ini dikenal memiliki teknik start yang luar biasa, bahkan sejak debutnya. 

Saat balapan di Qatar 2021, Martin yang memulai dari posisi ke-14 mampu merangsek hingga ke posisi keempat hanya dalam hitungan detik. 

“Saya hanya mencoba melakukan yang terbaik dengan keunggulan Ducati dalam akselerasi awal,” jelasnya. 

Keberhasilannya menunjukkan bahwa dengan teknik yang tepat, Ducati tetap bisa bersaing sejak awal balapan.

Tantangan semakin besar di Sirkuit Buriram, yang memiliki tingkat grip rendah. Kondisi ini memperumit skenario start bagi para pembalap, terutama yang sudah memiliki masalah dengan wheelie atau spin ban belakang. 

Tanpa solusi yang tepat, Ducati bisa kembali mengalami kesulitan di lintasan ini.

Dalam dunia balap, setiap detail teknis memiliki dampak besar, dan bagi Ducati, start menjadi titik lemah yang harus segera diperbaiki. 

Jika tidak, peluang mempertahankan dominasi mereka di MotoGP bisa semakin sulit.

(*)

Graha Nusantara

Graha Nusantara adalah media siber yang menyajikan berita terkini, independen, dan akurat, mencakup politik, ekonomi, hukum, serta isu nasional dan daerah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *