Jakarta - Sebuah perjalanan yang seharusnya nyaman bisa berubah menjadi pengalaman yang melelahkan ketika setir mobil mendadak terasa berat.
Tidak hanya itu, suara berdecit atau mendengung juga mulai terdengar setiap kali setir diputar.
Banyak pengemudi sering mengabaikan tanda-tanda ini, padahal bisa jadi ini adalah sinyal awal kerusakan pada sistem power steering.
Tanda-Tanda Power Steering Bermasalah
Sistem power steering dirancang untuk membantu pengemudi mengendalikan arah kendaraan dengan lebih mudah.
Namun, seiring waktu, komponen dalam sistem ini bisa mengalami penurunan fungsi.
Menurut laporan Kotomotif, ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikator awal kerusakan power steering.
Salah satunya adalah perubahan warna dan volume minyak power steering di tabung reservoir.
Tabung ini dilengkapi indikator batas bawah (lower) dan batas atas (upper), yang menunjukkan tingkat minyak ideal.
Jika volumenya berkurang di bawah batas minimum, maka ada kemungkinan terjadi kebocoran atau masalah lain yang perlu segera ditangani.
Selain itu, minyak yang menghitam atau pekat menandakan kualitasnya telah menurun dan harus diganti segera.
Selain indikator fisik, pengemudi juga bisa merasakan gejala langsung saat berkendara.
Jika setir terasa lebih berat dari biasanya atau tidak kembali ke posisi semula dengan lancar setelah berbelok, itu bisa menjadi pertanda ada gangguan pada sistem power steering.
"Dalam kondisi normal, memutar setir dari satu sisi ke sisi lain hanya memerlukan tenaga sekitar 20 newton. Namun, jika power steering mengalami kerusakan, tenaga yang dibutuhkan bisa lebih besar," seperti yang dijelaskan dalam laporan Kotomotif.
Penyebab Kerusakan Power Steering
Kerusakan power steering bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari usia kendaraan hingga kebiasaan berkendara yang kurang baik.
Salah satu penyebab umum adalah seringnya mobil melewati jalanan rusak tanpa kehati-hatian.
Getaran dan benturan dari jalan yang tidak rata bisa mempercepat keausan komponen power steering.
Selain itu, genangan air juga bisa menjadi musuh tersembunyi.
Ketika air masuk ke dalam rack steer, karat dapat terbentuk di dalamnya dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Dalam beberapa kasus, ini bisa menyebabkan kebocoran pada sistem hidrolik, yang akhirnya membuat setir semakin berat dan sulit dikendalikan.
Cara Mendeteksi dan Mencegah Kerusakan
Mencegah selalu lebih baik daripada memperbaiki.
Ada beberapa cara sederhana untuk mengecek kondisi power steering sebelum masalahnya semakin parah.
Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah dengan menguji putaran setir saat mobil dalam kondisi diam.
Jika terasa lebih berat dari biasanya atau ada suara mendengung, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, rutin mengganti minyak power steering sesuai rekomendasi pabrikan dapat memperpanjang umur komponen.
Minyak yang kotor atau sudah terlalu lama digunakan dapat mengurangi efektivitas sistem dan mempercepat kerusakan.
Mengabaikan tanda-tanda awal kerusakan power steering bisa berujung pada biaya perbaikan yang lebih besar dan risiko keselamatan yang meningkat.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk lebih peka terhadap perubahan kecil pada sistem kemudi mereka.
Dengan perawatan yang tepat dan pemeriksaan rutin, power steering bisa tetap berfungsi optimal, memastikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman.