Agak Laen: Film Komedi Horor yang Menjadi Fenomena di Layar Lebar
Kesuksesan besar kembali diraih oleh perfilman Indonesia melalui Agak Laen, sebuah film komedi horor yang mengejutkan banyak pihak dengan pencapaiannya. Sejak dirilis pada 1 Februari 2024, film ini telah mencatat 9,1 juta penonton, menjadikannya salah satu film Indonesia terlaris sepanjang masa, hanya berada di bawah KKN di Desa Penari (2022). Dalam empat hari pertama, film ini sudah meraih 1 juta penonton, dan angka tersebut terus melonjak drastis dalam beberapa minggu berikutnya. Tak hanya sukses di bioskop, film ini juga tersedia untuk penonton global melalui Netflix dan mendapatkan rating IMDb sebesar 7,6/10.
Agak Laen menggabungkan komedi dengan unsur horor dalam kisah empat sahabat—Bene, Boris, Oki, dan Jegel—yang mengelola wahana rumah hantu di sebuah pasar malam. Demi meningkatkan daya tarik usaha mereka, keempatnya melakukan berbagai perombakan agar lebih menyeramkan. Namun, rencana itu berujung petaka saat seorang politisi terkenal meninggal akibat serangan jantung dalam wahana mereka. Ketakutan akan konsekuensi hukum, mereka memutuskan untuk mengubur jasad politisi itu di dalam rumah hantu. Tanpa diduga, insiden ini membuat rumah hantu mereka benar-benar berhantu, viral di media sosial, dan justru semakin ramai pengunjung—sementara di sisi lain, polisi mulai menyelidiki hilangnya sang politisi.
Kesuksesan film ini tak lepas dari tangan dingin Muhadkly Acho sebagai sutradara sekaligus penulis skenario. Ernest Prakasa dan Dipa Andika, yang bertindak sebagai produser, turut memainkan peran penting dalam menghadirkan cerita yang relevan dan menghibur. Dibantu oleh Imajinari dan Jagartha sebagai rumah produksi, film ini juga melibatkan berbagai komika ternama, termasuk Tissa Biani, Indah Permatasari, Arie Kriting, dan Mamat Alkatiri sebagai pemeran pendukung.
Kisah di balik layar film ini juga cukup menarik. Agak Laen sebenarnya berasal dari podcast dengan judul yang sama, yang dibawakan oleh para pemeran utamanya. Popularitas podcast ini di Spotify dan YouTube menjadi inspirasi untuk mengangkat kisah mereka ke layar lebar. Menariknya, proses syuting hanya memakan waktu 18 hari, sebuah durasi yang relatif singkat untuk produksi film panjang.
Tak hanya dari sisi cerita, film ini juga mendapat apresiasi atas keberhasilannya memadukan komedi khas Indonesia dengan elemen horor yang tak berlebihan. Unsur lokal yang kental, dialog jenaka yang mengalir, serta eksekusi cerita yang cerdas menjadikan Agak Laen sebagai bukti bahwa film horor-komedi tetap memiliki tempat di hati penonton Indonesia.
Dengan pencapaian luar biasa ini, Agak Laen bukan sekadar film komedi horor biasa. Ia telah menjadi fenomena yang membuktikan bahwa film Indonesia memiliki daya tarik yang kuat, baik di pasar domestik maupun internasional.